3 Rekomendasi Tim Kemanusiaan Papua Setelah Meninggalnya Pendeta Yeremias

Jumat, 30 Oktober 2020 06:02 WIB

Dokumentasi petugas bersiaga di salah satu TKP penembakan di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. (ANTARA/HO-Humas Polda Papua)

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Kemanusiaan Provinsi Papua untuk Kasus Kekerasan Terhadap Tokoh Agama di Kabupaten Intan Jaya mengeluarkan tiga rekomendasi bagi pemerintah pusat.

Rekomendasi disusun setelah tim bertemu dengan masyarakat Distrik Hitadipa, Intan Jaya yang mengungsi pasca kejadian. "Mereka merindukan kembali ke kampung untuk melanjutkan kehidupan," kata Dora Balubun, salah satu anggota tim, dalam konferensi pers, Kamis, 29 Oktober 2020.

Selain itu, Dora mengatakan masyarakat juga mengharapkan TNI dan pasukan organik maupun nonorganik tidak ada lagi di Hitadipa. Selain trauma, masyarakat berkeyakinan bahwa Hitadipa adalah tanah suci, tanah misi gereja yang tidak boleh terjadi praktik kekerasan.

"Jadi memang bagi masyarakat sendiri, sebelum TNI itu masuk dan mulai bermarkas di Hitadipa, situasi di Hitadipa itu aman," kata Dora yang merupakan Kepala Bidang KPKC Sinode Gereja Kristen Injil (GKI) Tanah Papua.

Atas dasar itu, dan temuan bahwa ada dugaan keterlibatan anggota TNI dalam kematian Pendeta Yeremias Zanambani, maka tiga rekomendasi pun dibuat.

Advertising
Advertising

Yang pertama adalah meminta Presiden Joko Widodo memerintahkan Panglima TNI untuk menarik pasukan dan menghentikan operasi militer di Intan Jaya. Kedua, meminta Komnas HAM untuk segera melakukan penyelidikan atas dugaan pelanggaran HAM yang berat yang terjadi di Hitadipa.

"Yang menurut hemat kami ini cukup panjang waktunya, terorganisir, dan ini perlu memang kehadiran Komnas HAM untuk membuktikan," kata Dora.

Rekomendasi ketiga, adalah meminta kepada Gubernur Provinsi Papua untuk Pemerintah Daerah Intan Jaya untuk melakukan psikologi sosial bagi masyarakat Hitadipa yang saat ini berada dalam kondisi trauma.

Sebelumnya diketahui banyak warga Hitadipa yang mengungsi akibat konflik berkepanjangan antara TNI dengan kelompok yang disebut TNI sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Ketakutan penduduk memuncak setelah Pendeta Yeremias Zanambani ditemukan tewas pada 19 September 2020 lalu. Sesaat setelah pendeta dikubur, sehari setelah kematiannya, masyarakat berbondong-bondong keluar ke hutan-hutan, hingga ke kabupaten tetangga.

Berita terkait

Amankan World Water Forum Di Bali, Ditpolairud Polda Bali Kerahkan 2 Kapal dan 3 Helikopter

21 jam lalu

Amankan World Water Forum Di Bali, Ditpolairud Polda Bali Kerahkan 2 Kapal dan 3 Helikopter

Ditpolairud Polda Bali kini melakukan pengamanan KTT World Water Forum ke-10 di Bali, kerahkan 2 kapal dan 3 helikopter.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

23 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

Satgas Damai Cartenz menyimpulkan KKB membunuh Boki Ugipa setelah melihat ancaman ke keluarganya.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

1 hari lalu

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi

1 hari lalu

Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, bersama para perwira tinggi Jenderal TNI siap bergerak bersama memastikan program optimasi lahan rawa (Oplah) dan pompanisasi di seluruh Indonesia berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Wilayah Dokoge-Paniai Petrus Pekei

1 hari lalu

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Wilayah Dokoge-Paniai Petrus Pekei

Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Dokoge-Paniai, Peni Pekei alias Petrus Pekei, ditangkap

Baca Selengkapnya

Polda Bali Tolak Cabut Status Tersangka, Kuasa Hukum Anandira Puspita Siapkan Alat Bukti dan 2 Saksi Ahli

1 hari lalu

Polda Bali Tolak Cabut Status Tersangka, Kuasa Hukum Anandira Puspita Siapkan Alat Bukti dan 2 Saksi Ahli

Kepolisian Daerah Bali menolak mencabut status tersangka dalam sidang perdana praperadilan Anandira Puspita.

Baca Selengkapnya

Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

1 hari lalu

Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

Dian Andriani merupakan perempuan pertama yang mencapai pangkat Mayjen TNI AD di Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).

Baca Selengkapnya

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

2 hari lalu

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

Badan Intelijen Negara atau BIN tak perlu melakukan keterbukaan informasi publik. Alasannya, BIN merupakan lembaga intelijen.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

2 hari lalu

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

TPNPB-OPM belum merespons tudingan Polda Papua bahwa pembunuhan terhadap warga sipil Boki Ugipa adalah tindakan KKB.

Baca Selengkapnya

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

2 hari lalu

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

Calon suami Ayu Ting Ting dan Satgas Yonif 509 Kostrad melakukan program Koteka Barbershop. Apa tugas dan fungsi utama Kostrad?

Baca Selengkapnya