Hibah Merdeka Belajar, FSGI Beri Nilai 60 untuk Nadiem Makarim

Reporter

Friski Riana

Editor

Amirullah

Minggu, 25 Oktober 2020 18:58 WIB

Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf menemui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim untuk membahas Program Organisasi Penggerak. Foto Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Federasi Serikat Guru Indonesia memberikan nilai 60 untuk kebijakan hibah Merdeka Belajar yang dikeluarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

"Makin ke sini kami lihat konteks Merdeka Belajar makin tidak jelas setelah PT Sekolah Cikal ketahuan mendaftarkan merek Merdeka Belajar ini ke Kementerian Hukum dan HAM," kata Ketua Dewan Pakar FSGI Retno Listyarti dalam konferensi pers, Ahad, 25 Oktober 2020.

Nilai tersebut berdasarkan pemantauan terhadap 8 kebijakan dan data survei terkait kinerja Nadiem selama 1 tahun menjabat. Setelah melakukan analisis, FSGI memberikan penilaian kerja dengan menggunakan KKM atau kriteria ketuntasan minimum sebesar 75. Salah satu kebijakan yang mendapat nilai di bawah KKM adalah hibah Merdeka Belajar.

Retno mengatakan, FSGI mulanya merasa memiliki harapan perubahan pendidikan di Indonesia, karena Nadiem memunculkan kembali semangat merdeka belajar sesuai pemikiran Ki Hajar Dewantara, pada awal dilantik.

Namun, FSGI heran ketika program tersebut dituangkan ke dalam 4 program, yaitu meliputi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), Ujian Nasional (UN), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi. "Kami pikir barangkali ini baru awal," katanya.

Advertising
Advertising

Menurut Retno, program Merdeka Belajar semakin tidak jelas ketika PT Sekolah Cikal mendaftarkan merek dagang Merdeka Belajar. Retno menyebut ada konflik kepentingan. "Ini memberikan ruang kepada PT Sekolah Cikal, ketika merek Merdeka Belajar digunakan negara akan menaikkan citra dan ada keuntungan ekonomi diperoleh," ujarnya.

Retno pun meragukan kesungguhan Nadiem yang ingin menerapkan Merdeka Belajar seperti pemikiran Ki Hajar Dewantara. Meski pada akhirnya PT Sekolah Cikal menghibahkan merek dagang tersebut, Retno berpendapat prosesnya belum transparan karena hanya berupa kesepakatan yang diumumkan saat konferensi pers.

Penyerahan hibah, kata Retno, juga belum memenuhi aturan perundang-undangan. Misalnya, penyerahan hibah harus mendapat izin Presiden dan diserahkan kepada negara. Karena itu, Retno pu meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan penyerahan hibah tersebut sesuai peraturan perundang-undangan.

Pendiri Sekolah Cikal, Najeela Shihab, beberapa waktu lalu menyampaikan pengalihan hak atas merek Merdeka Belajar dilakukan semata dengan harapan dapat mengakhiri polemik penggunaan kata Merdeka Belajar. Toh, kata Najeela, sejak awal pihaknya hanya mendaftarkan hak atas merek Merdeka Belajar, bukan hak paten. "Sejak awal, kami tidak bermaksud untuk mencari keuntungan komersial," ujar Najeela.

Berita terkait

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

2 jam lalu

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

Mendikbud Nadiem Makarim memberikan pesan kepada Guru Penggerak. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

14 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

16 jam lalu

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

Dalam perayaan Hardiknas 2024, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan transformasi dalam kebijakan Merdeka Belajar butuh risiko dan keberanian besar.

Baca Selengkapnya

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

18 jam lalu

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

Perayaan Hardiknas 2024 bertepatan dengan peringatan gerakan Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

23 jam lalu

Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

Mulai dari evaluasi Merdeka Belajar 26 episode hingga menagih janji Prabowo-Gibran, ini desakan dari P2G dalam Hardiknas 2024.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

1 hari lalu

Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendorong evaluasi program Merdeka Belajar dalam peringatan Hardiknas 2024.

Baca Selengkapnya

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

1 hari lalu

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

Universitas Airlangga (Unair) meraih penghargaan terbaik pertama kategori Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum dari Mendikbud-Ristek.

Baca Selengkapnya

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

1 hari lalu

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

1 hari lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dan Tema Peringatan di 2024

1 hari lalu

Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dan Tema Peringatan di 2024

Hari Pendidikan Nasional menjadi salah satu hari bersejarah yang juga bertepatan dengan hari ulang tahun bapak pendidikan Ki Hajar Dewantara.

Baca Selengkapnya