Kapolda Metro Laporkan Adanya Kelompok Sipil Berlatih Senjata
Reporter
Editor
Kamis, 28 Agustus 2003 10:04 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan Susilo Bambang Yudhoyono mengemukakan bahwa pihaknya mendapat laporan tentang sekelompok orang yang melakukan latihan dengan menggunakan peralatan dan senjata militer di luar Jakarta. Katanya, informasi itu didapatnya dari Kepala Kepolisian Metro Jakarta Raya Inspektur Jenderal Makbul Padmanegara. Kendati begitu, Yudhoyono enggan mengungkapkan identitas kelompok sipil bersenjata itu. “Ini masih dalam tahap penyelidikan, belum perlu dulu dikatakan siapa mereka, motivasinya apa,” kata Yudhoyono kepada pers seusai menghadiri rapat koordinasi khusus dengan jajaran Musayawarah Pimpinan Daerah se-Jawa di kantor Menko Polkam, Jakarta, Rabu (26/6). Menurutnya, tidak pantas elemen sipil menggunakan senjata dan melaksanakan latihan militer untuk sebuah tindakan militer dan hal sejenisnya. Polri diminta bertindak tegas terhadap kelompok itu. Yudhoyono menjelaskan pelatihan itu dilakukan di luar kota Jakarta tetapi ada korelasinya dengan aktivitas di Jakarta. Tetapi sejauh ini aktivitas pelatihan itu sudah bisa diatasi dan tidak berkembang lagi sehingga tidak menimbulkan permasalahan yang diduga akan berkembang lebih jauh. “Belum ada penonjolan baru,” ujarnya. Namun untuk tindakan antisipasi, pihaknya telah meminta aparat kepolisian untuk melakukan pemantauan dan penjajakan terhadap aktivitas kelompok tersebut. Menko Polkam juga meminta para gubernur, kapolda dan juga pimpinan daerah di luar Pulau Jawa untuk melakukan langkah-langkah dan kegiatan mengantisipasi kegiatan semacam itu. “Tidak mustahil pelatihan-pelatihan seperti ini juga terjadi di tempat lain,” tegas Yudhoyono. Namun sumber di kementerian Polkam menyebutkan bahwa elemen itu terkait dengan sebuah kasus yang pernah disidangkan di PN Jakarta Pusat. Salah satunya terkait dengan kasus pemboman Atrium Senen. Dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Penerangan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Anton Bahrul Alam, menolak berkomentar seputar aktivitas kelompok bersenjata itu. Katanya, Polda Metro Jaya terus mengawasi pelatihan bersenjata itu karena terkait dengan aktivitas di Jakarta. Sementara itu Kepala Badan Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Saleh Saaf mengaku belum mendapat laporan dari Polda Metro Jaya soal temuan adanya latihan militer liar di kawasan pinggir Jakarta. Saleh yang dihubungi via telepon, Rabu (26/6) malam, malah meminta Tempo News Room untuk menghubungi staf intelijen Polda Metro Jaya. “Mungkin masih ditangani di Polda. Sampai saat ini, Mabes belum memperoleh informasi,” katanya lagi. Sementara wakil Saaf , Brigjen Edward Aritonang, yang dihubungi terpisah, juga mengaku tidak tahu. (Sam Cahyadi/Wahyu Dhyatmika/Dre)
Berita terkait
Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil
17 menit lalu
Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil
Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.
Menjajal Atraksi Melangkah di Atas Atap Optus Stadium Perth yang Mendebarkan
31 menit lalu
Menjajal Atraksi Melangkah di Atas Atap Optus Stadium Perth yang Mendebarkan
Optus Stadium Perth, Australia menawarkan atraksi yang cukup ekstrem, melangkah di atas atap stadium dengan ketinggian 42 meter di atas permukaan tanah.