Partai Demokrat Terima Surat Pengunduran Diri Ferdinand Hutahaean

Senin, 12 Oktober 2020 14:34 WIB

Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Ahad, 9 September 2018. Partai Demokrat merayakan ulang tahun yang ke-17, bertepatan dengan ulang tahun ke-69 Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Ossy Dermawan, mengatakan sudah menerima surat pengunduran diri Ferdinand Hutahaean sebagai kader Partai Demokrat hari ini, Senin, 12 Oktober 2020. Sebelumnya, Ferdinand menjabat sebagai Kepala Biro Energi dan Sumber Daya Mineral Departemen VII DPP Partai Demokrat.

"Dalam surat tersebut Saudara Ferdinand Hutahaean menyatakan mengundurkan diri sebagai pengurus dan sekaligus sebagai kader Partai Demokrat," kata Ossy dalam keterangan tertulis. Ossy menjelaskan pengurus partai segera melanjutkan dengan proses administrasi sesuai dengan mekanisme yang berlaku di internal.

Ia menuturkan Partai Demokrat berterima kasih atas pengabdian dan kebersamaan Ferdinand selama lebih kurang 4 tahun ini. "Semoga Saudara Ferdinand Hutahaean sukses menjalani aktivitasnya di medan pengabdian yang baru untuk nusa dan bangsa," ucap Ossy.

Ferdinand sebelumnya menyatakan akan mundur dari Partai Demokrat karena ada perbedaan prinsip dan cara pandang ihwal isu-isu nasional dengan pengurus partai, termasuk isu Undang-undang atau UU Cipta Kerja.

Ferdinand juga merasa tak nyaman dengan cara pengurus Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Alasan ini turut mendasari keputusannya untuk hengkang dari partai berlambang bintang mercy itu.

Advertising
Advertising

Ia menyatakan tak ingin perbedaan pendapat itu menjadi konflik internal. Ferdinand memegang prinsip politik bahwa kepentingan bangsa jauh di atas segalanya ketimbang kepentingan politik kelompok. "Maka saya bersikap untuk pergi dan mundur," ujar dia.

Menurut dia, ada sejumlah perbedaan pandangan dengan partai. Mulai isu tenaga kerja asing, harga bahan bakar minyak, hingga UU Cipta Kerja. Ihwal UU Cipta Kerja, Ferdinand mengaku telah menyampaikan analisis yang berbeda dengan sikap partai.

"Perbedaan itu memuncak di RUU Ciptaker yang disebut tidak Pancasilais, sementara menurut saya RUU ini justru Pancasilais dengan keadilan sosial di dalamnya," kata Ferdinand.

Ferdinand menilai UU Cipta Kerja memiliki misi membuka lapangan pekerjaan bagi 10 juta lebih pengangguran dan angkatan kerja baru. Ia menyebut UU mengerek pertumbuhan ekonomi agar bisa memelihara 26,5 juta lebih orang miskin yang harus dibantu kebutuhannya, seperti listrik, sembako, biaya sekolah anak-anak, hingga diberi bantuan tunai.

AHMAD FAIZ | BUDIARTI PUTRI

Berita terkait

Putri Eks Bupati Sragen Bakal Maju Pilkada 2024 lewat Partai Demokrat

5 hari lalu

Putri Eks Bupati Sragen Bakal Maju Pilkada 2024 lewat Partai Demokrat

Putri keempat mantan Bupati Sragen Untung Wiyono, Untung Wina Sukowati, berencana maju dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Harapan Politikus hingga Pakar Hukum Jelang MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres

6 hari lalu

Harapan Politikus hingga Pakar Hukum Jelang MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres

AHY menaruh harapan pada putusan sengketa Pilpres 2024 dalam sidang MK hari ini.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat Siapkan 7 Kader untuk Maju Bakal Calon Gubernur di Pilkada 2024

12 hari lalu

Partai Demokrat Siapkan 7 Kader untuk Maju Bakal Calon Gubernur di Pilkada 2024

Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief, mengatakan partainya telah mempersiapkan tujuh kader utama sebagai bacagub pada pilkada mendatang.

Baca Selengkapnya

Petinggi Partai Demokrat AS Tunda Persetujuan Transfer Senjata ke Israel, Ini Alasannya

18 hari lalu

Petinggi Partai Demokrat AS Tunda Persetujuan Transfer Senjata ke Israel, Ini Alasannya

Petinggi Partai Demokrat AS Gregory Meeks menegaskan hal ini dilakukan sampai ada informasi tentang bagaimana Israel akan menggunakan senjata itu

Baca Selengkapnya

Senat Amerika Serikat Minta Uang Bantuan Rp969 Triliun untuk Ukraina Dikucurkan

19 hari lalu

Senat Amerika Serikat Minta Uang Bantuan Rp969 Triliun untuk Ukraina Dikucurkan

Senat dari Partai Demokrat telah meloloskan proposal pendanaan untuk Ukraina, namun politikus Partai Republik yang belum mau meloloskan.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

26 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

AS Diam-diam Kembali Setujui Pengiriman Bom dan Pesawat Tempur Senilai Miliaran Dolar ke Israel

28 hari lalu

AS Diam-diam Kembali Setujui Pengiriman Bom dan Pesawat Tempur Senilai Miliaran Dolar ke Israel

The Washington Post melaporkan Amerika Serikat telah mengizinkan pengiriman bom dan pesawat tempur senilai miliaran dolar ke Israel.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

29 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

29 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

29 hari lalu

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya