5 Catatan Kritis Serikat Buruh Kerakyatan Indonesia soal RUU Cipta Kerja

Minggu, 4 Oktober 2020 10:02 WIB

Polisi mengenakan baju hazmat saat mengamankan demo buruh di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu, 30 September 2020. Menurut para buruh, RUU Cipta Kerja masih belum sesuai harapan buruh dan lebih menguntungkan pengusaha. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sepakat menetapkan Rancangan Undang-undang atau RUU Cipta Kerja lewat rapat pengambilan keputusan tingkat satu yang digelar pada Sabtu malam, 3 Oktober 2020.

"Panja berpendapat RUU Cipta Kerja dapat dilanjutkan pembahasannya dalam pembicaraan tingkat dua, yakni pengambilan keputusan agar RUU Cipta Kerja ditetapkan sebagai undang-undang," kata Wakil Ketua Badan Legislasi DPR Willy Aditya.

Pengesahan ini pun menuai kecaman. Federasi Serikat Buruh Kerakyatan Indonesia (Serbuk) menyoroti sejumlah isu yang dinilai bermasalah dalam aturan omnibus law itu.

Sekretaris Jenderal Serikat Buruh Kerakyatan Indonesia, Khamid Istakhori, mengatakan salah satu yang berbahaya adalah hilangnya hak cuti haid dan melahirkan bagi perempuan.

Kemudian, kata dia, ada janji palsu dalam omnibus law untuk memudahkan pekerjaan-pekerjaan baru. "Itu adalah pekerjaan berupah murah dan bersifat sementara," katanya, Ahad, 4 Oktober 2020.

Advertising
Advertising

Dalam krisis ekonomi akibat pandemi ini, khamid mengatakan hal yang dibutuhkan adalah adanya percepatan pemulihan ekonomi. "Pemulihan ekonomi ini tidak datang dari investasi asing yang masuk ke Indonesia untuk mengeksploitasi tenaga kerja outsourcing, mengambil sumber daya alam dan merusak lingkungan kita," ujarnya.

Ketiga, Khamid mengatakan bahwa RUU Cipta Kerja menjanjikan kemudahan pekerjaan di masa depan. Ia pun mempertanyakan pekerjaan seperti apa yang dijanjikan.

Kemudian, Khamid mengatakan bahwa klausul soal tenaga kerja asing tidak diubah. Namun, pemerintah menyiapkan perubahannya di UU Imigrasi.

Terakhir, Khamid menyoroti keberadaan soal upah minimum kabupaten dan upah minimum sektoral. Khamid menjelaskan UMK dan UMSK tetap bertahan di UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003. Tetapi pemerintah akan mengaturnya dalam Peraturan pemerintah. "Aturan ini menyebabkan buruh di level Kota/Kabupaten kesulitan merasakan UMSK" kata dia.

Berita terkait

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

22 jam lalu

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

Berikut profil dari 4 tokoh hari buruh: Marsinah, Muchtar Pakpahan, Widji Thukul, dan Jacob Nuwa Wea

Baca Selengkapnya

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

1 hari lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

1 hari lalu

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

Menaker Ida Fauziyah mengatakan masa depan dunia ketenagakerjaan Indonesia sangat ditentukan oleh kompetensi dan daya saing pekerja atau buruh.

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

1 hari lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

1 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

1 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

1 hari lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

1 hari lalu

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

Bendera bajak laut topi jerami yang populer lewat serial 'One Piece' berkibar di tengah aksi memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

1 hari lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

2 hari lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya