Manfaat Penelitian Cepat Selama Pandemi

Kamis, 1 Oktober 2020 19:26 WIB

Diskusi yang mengulas efektifitas, peluang, maupun tantangan dari pelaksanaan penelitian cepat sebagai metode perumusan bukti untuk pengambilan kebijakan penanganan dampak pandemi COVID-19 yang diselenggarakan oleh KSI X CHANGE via aplikasi zoom meeting, Selasa (29/9).

INFO NASIONAL - - Pandemi Covid-19 begitu cepat mengubah kondisi tiap negara, termasuk Indonesia. Pemerintah dipaksa merancang ulang pembangunan yang kini memprioritaskan pemulihan sosial di berbagai bidang. Kebijakan yang tepat dan berdasar pada sains agar tak salah langkah, dimungkinkan berkat hasil penelitian yang dilaksanakan dalam waktu cepat.

Penelitian cepat atau rapid research menjadi keniscayaan demi menjaga momentum, sehingga kebijakan yang diambil dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Pendapat ini dikemukan Mego Pinandito, Plt Sekretaris Menteri Kementerian Riset dan Teknologi/Sekretaris Utama BRIN.

Berbicara dalam acara diskusi interaktif KSIxChange#28 pada Selasa, 29 September 2020, Mego menjelaskan bahwa penelitian cepat telah memberi manfaat pada berbagai kebijakan yang dijalankan pemerintah selama ini. “Dari hasil data rapid research, kita melihat untuk masalah kesehatan ternyata butuh peralatan kesehatan seperti hand sanitizer, lalu butuh baju hazmat, masker, ventilator, obat-obat herbal untuk memperkuat imun, demikian juga sampai nanti kebutuhan akan vaksin,” ujar Mego memaparkan.

Manfaat penelitian cepat juga dirasakan lembaga kemitraan antara pemerintah Indonesia dan Australia, yakni Knowledege Sector Initiative (KSI) yang bekerja sama dengan Satgas Covid-19 Bappenas dan lembaga pemerintah lainnya dalam berbagi analisis real-time termasuk kajian cepat tentang Covid-19. Dijelaskan oleh Aedan Whyatt, Counsellor Australian Embassy Jakarta, saat ini ada lebih dari 300 produk pengetahuan yang dihasilkan mitra KSI yang disatukan dalam microsite Covid-19 yang dikembangkan oleh KSI yang didedikasikan untuk merespon pandemic Covid-19. Selain itu pemerintah Australia juga bersinergi dengan program sosial lainnya dalam melakukan kaji cepat seperti program Mahkota yang bekerja sama dengan TNP2K melakukan beberapa survey terkait penerima manfaat, monitoring sembako dan subsidi listrik untuk menentukan pendekatan yang paling efektif dan intervensi yang diperlukan untuk mengatasi dampak Covid-19.
Penelitian cepat, menurut Analis Kebijakan Ahli Utama Kementerian Kesehatan Siswanto, merupakan bagian dari penelitian secara umum. Sebuah penelitian memerlukan metodologi, demikian pula penelitian cepat. “Namun, penelitian cepat biasanya observasional. Sumber data dari mana? Dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari responden lewat telepon, media sosial, atau paling bagus ya tatap muka langsung. Sedangkan data sekunder misalnya dari rumah sakit, dan lainnya,” kata Siswanto.

Sebagai produk sains, penelitian cepat pada akhirnya tidak absolut. Terdapat dinamika mengikuti perkembangan yang terjadi di tengah masyarakat, maupun sumber informasi dari sumber pengetahuan yang lebih tinggi semacam WHO. Misalnya, di awal pandemi terdapat pernyataan bahwa virus Corona tidak menular melalui udara. Pada perkembangan berikutnya, diketahui virus tersebut bersifat airborne. Sebab itu pemakaian masker dan menjaga jarak menjadi turunan pengetahuan yang diimplementasikan selanjutnya.
Pada hakikatnya, penelitian cepat tetap memerlukan waktu untuk mencapai kesimpulan, terlebih menjadi acuan sebuah kebijakan. Manajer Program Article 33 Agus Pratiwi mengatakan, lembaga yang diampunya melakukan penelitian cepat selama 2-4 bulan cepat terkait peta jalan (roadmap) SMK di DKI Jakarta.

Advertising
Advertising

Sedangkan Hasnawati Saleh, Koordinator Riset, Partnership for Australia-Indonesia Research (PAIR) membutuhkan waktu lebih singkat. “Kami luncurkan small rapid research waktunya 12 minggu. Tujuannya untuk men-deliver hasil riset memenuhi kebutuhan kebijakan pemerintah daerah,” ucap peneliti yang kerap disapa Nana.

Selain memanfaatkan koneksi digital, metode penelitian cepat yang dilakukan Nana dan Pratiwi menggunakan agen di wilayah penelitian. Menurut Pratiwi, agen atau peneliti regional berguna pada wilayah dengan konektivitas digital yang rendah. “Pada akhirnya kami membutuhkan pelatihan cepat bagi regional researcher,” kata Pratiwi yang menyebabkan waktu penelitian cukup lama.

Sementara Nana, selain mengandalkan staf peneliti juga memakai instrumen komunikasi yang lazim dipakai masyarakat. “Di desa mereka tidak mengenal Zoom, jadi kita pakai Whatsapp,” katanya.

Bagaimanapun, ia mengingatkan penelitian cepat tidak boleh mengorbankan ketetapan akademik. “Jangan maunya harus cepat banget, nanti data tidak akurat dan tidak qualified,” ujar Nana.

Pendapat ini selaras dengan Siswanto yang mengatakan bahwa penelitian cepat tidak boleh melanggar uji klinis. “Pertama yakni survei, lalu pengembangan dan uji coba. Nah, uji klinis misalnya saat menguji vaksin. Semua itu ada metodologinya,” ujarnya.

Sebab itu, masyarakat yang mempertanyakan sebuah kebijakan tak cepat diberikan harus memahami bahwa perlu kehati-hatian dalam menetapkan keputusan. “Harus diingatkan bahwa penelitian cepat yang didukung pengambil keputusan yang baik, harus didukung data yang valid,” kata Siswanto.

Diskusi interaktif KSIxChange#28 mempertemukan pemangku kebijakan, mitra pembangunan dan Lembaga penelitian kebijakan yang terdiri dari Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Kesehatan, Article 33, PAIR, dan dipandu oleh Leonardo Teguh Sambodo, Direktur Industri, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian PPN/Bappenas dengan mengusung tema “Keefektifan Penelitian cepat dalam Penanggulangan Pandemi Covid-19”. (*)

Berita terkait

KKP Apresiasi Stakeholder Pemanfaatan Ruang Laut

14 jam lalu

KKP Apresiasi Stakeholder Pemanfaatan Ruang Laut

Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas kepatuhan dan peran aktif mitra Ditjen PKRL dalam penyelenggaraan KKPRL sekaligus sebagai wujud nyata dukungan terhadap keberlanjutan pemanfaatan ruang laut.

Baca Selengkapnya

Safari Silaturahmi, Golkar Banten Bertemu Empat Parpol

14 jam lalu

Safari Silaturahmi, Golkar Banten Bertemu Empat Parpol

Golkar Banten diperintahkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) agar melakukan silaturahmi dengan seluruh parpol di Banten.

Baca Selengkapnya

NMC Deklarasikan Dukungan untuk Nikson Cagub Gubsu

15 jam lalu

NMC Deklarasikan Dukungan untuk Nikson Cagub Gubsu

Nikson Nababan merupakan simbol perubahan. Selain itu, sebagai perwujudan dari konsep pluralisme Sumatera Utara. Dia juga dipandang sebagai pemimpin yang berasal dari kalangan rakyat dan mengalami proses dari bawah.

Baca Selengkapnya

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

1 hari lalu

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

Pengambilan formulir ke PKB, Nasdem, hingga PSI.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

1 hari lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

1 hari lalu

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

Dividen sebesar Rp 178,50 per lembar saham tersebut akan diberikan pada 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

1 hari lalu

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

Hasil survei Digital Civility Index oleh Microsoft tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

1 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

1 hari lalu

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

Paritrana Award merupakan apresiasi untuk mendorong terwujudnya universal coverage perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

1 hari lalu

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi akan berkunjung ke Kota Cilegon. Penggunaan aspal plastik dapat menjadi contoh implementasi pengolahan sampah.

Baca Selengkapnya