Kemenhan dan DPR Setujui RUU Perjanjian Kerja Sama RI-Swedia

Rabu, 30 September 2020 19:45 WIB

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 9 September 2020. Rapat kerja tersebut membahas Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Kementerian Pertahanan/TNI TA 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui penetapan Rancangan Undang-undang Pengesahan Persetujuan RI-Swedia Mengenai Kerja Sama dalam Bidang Pertahanan. Keputusan ini diambil dalam rapat kerja antara Komisi I dan Kementerian Pertahanan yang diwakili Prabowo Subianto pada Rabu, 30 September 2020.

"Setelah mendengarkan pendapat mini fraksi dapat kita simpulkan bahwa kesembilan fraksi di DPR RI dapat menyetujui RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah RI dan Pemerintah Kerajaan Swedia Mengenai Kerja Sama Bidang Pertahanan," kata Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyari.

Kharis kemudian mempertanyakan persetujuan anggota Komisi I dan pemerintah untuk membawa RUU tersebut ke rapat paripurna DPR. Setelah itu, ia mengetok palu tanda pengambilan keputusan tingkat I.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengucapkan terima kasih atas dukungan Komisi I membahas RUU pengesahan perjanjian kerja sama bidang pertahanan itu. Menurut dia, RUU ini mendesak segera disahkan agar Indonesia dan Swedia bisa segera menjalin kerja sama dalam bidang pertahanan.

"Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas pembahasan tingkat I terhadap RUU ini dan mohon dapat diteruskan ke tahap selanjutnya," kata Prabowo.

Advertising
Advertising

Anggota Fraksi NasDem Krisna Dewanata Prosakh mengatakan mengingat Indonesia telah memasuki fase ketiga kekuatan pokok minimum atau minimum essential force tahun 2020-2024, kerja sama ini akan mendatangkan mitra strategis bagi Indonesia. Ia berujar Indonesia memerlukan mitra yang dapat memberikan kontribusi pada pembangunan pertahanan dan memajukan industri pertahanan.

"Apalagi biaya Litbang pertahanan yang semakin tinggi dewasa ini memerlukan mitra negara yang mau berpatungan dalam anggaran dan keilmuan untuk membangun sebuah sistem pertahanan yang modern," kata Krisna.

Prabowo mengatakan pengesahan perjanjian kerja sama ini akan membuka kesempatan bagi Indonesia untuk pengembangan industri pertahanan, mengintensifkan kerja sama pertahanan dan meletakkan landasan hukum yang kokoh bagi kerja sama kedua negara.

Selain itu, ia menyebut pengesahan perjanjian akan berimplikasi positif terhadap aspek politik kedua negara, meningkatkan hubungan bilateral, sehingga diharapkan mendorong penguatan kerja sama di bidang lain yang bermanfaat bagi kepentingan nasional masing-masing negara.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

2 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

2 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

2 jam lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

3 jam lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

15 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

18 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

22 jam lalu

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah agar berhati-hati dalam pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Ungkap Rencana Prabowo Mau Buat Presidential Club

1 hari lalu

Dahnil Anzar Ungkap Rencana Prabowo Mau Buat Presidential Club

Prabowo ingin para mantan presiden Republik Indonesia rutin bertemu dalam wadah presidential club.

Baca Selengkapnya