Said Aqil: Kepala Daerah Dipilih DPRD Sudah Demokratis

Reporter

Friski Riana

Rabu, 23 September 2020 14:20 WIB

Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan dan juga Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj memberikan sambutan pada acara pengukuhan Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan di Gedung GBI Salemba, Jakarta, Sabtu, 11 Januari 2020. Acara yang beragendakan pengukuhan Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan tersebut diikut oleh 14 ormas Islam, Gereja Bethel Indonesia (GBI), Majelis Tinggi Konghucu Indonesia (Matakin), Pengurus Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi), dan Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi). TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj kembali menyuarakan agar kepala daerah dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada Pilkada.

"Pilkada langsung dipilih rakyat bukan perintah konstitusi, tapi perintah undang-undang. Konstitusi hanya memerintahkan kepala daerah dipilih secara demokratis, sehingga dipilih DPRD pun sudah demokratis," kata Said Aqil dalam Konferensi Besar NU yang digelar secara daring, Rabu, 23 September 2020.

Said Aqil mengatakan rekomendasi Musyawarah Nasional Konferensi Besar NU 2012 di Kempek Cirebon memutuskan meminta agar Pilkada langsung ditinjau kembali karena lebih banyak mudarat ketimbang manfaat.

"Perintah konstitusi pemilihan langsung hanya untuk presiden dan wakil presiden. Persis seperti itu. Tapi pemilihan gubernur, wali kota, bupati bukan perintah konstitusi, tapi undang-undang," kata dia.

Kepala daerah dipilih DPRD, menurut Said Aqil, juga disuarakan Muhammadiyah dan Komnas HAM pada waktu itu. "Adapun sikap pemerintah, silakan. Rekomendasi kita diterima alhamdulillah. Kalau tidak diterima, kita sudah menyampaikan rekomendasi atau pendapat sikap kita. Tidak diterima kami sudah lepas dari tanggung jawab kemanusiaan," katanya.

Advertising
Advertising

Dalam konferensi pers pada 11 September 2020, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md juga menyinggung usulan Pilkada agar dipilih DPRD pada 2012.

Mahfud mengatakan usulan pernah diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan wakil rakyat. Bahkan, sudah sempat diundangkan di DPR. Namun, selang beberapa hari setelah UU itu terbit, SBY mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perpu) untuk membatalkan keputusan kepala daerah dipilih DPRD.

Saat itu, SBY melihat ada persaingan antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto yang menimbulkan polarisasi politik berbeda. Jokowi menang di Pilpres, dan partai Prabowo menang di parlemen karena koalisi yang mendukungnya jauh lebih banyak menguasai di DPR dan sampai ke daerah.

Untuk menghindari keguncangan politik dan persaingan antarlembaga, maka Pilkada pun tetap diadakan secara langsung. "Pada akhirnya dianggap bagaimana pun pemilu serentak dan bersifat langsung adalah pilihan terbaik secara politik," kata Mahfud Md.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Digadang Maju di Pilgub Jabar, Wali Kota Depok Guyon Perlu Siapkan Mahar

55 menit lalu

Digadang Maju di Pilgub Jabar, Wali Kota Depok Guyon Perlu Siapkan Mahar

Wali Kota Depok 2 periode Mohammad Idris dikabarkan bakal naik level untuk bertarung di pemilihan gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024 serentak.

Baca Selengkapnya

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

4 jam lalu

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

Ketua PBNU mengatakan kehadiran Prabowo dan Gibran ada konteks khusus.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

4 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

5 jam lalu

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, memastikan, PBNU akan bekerja sama dengan pemerintah Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

8 jam lalu

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

8 jam lalu

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

Gibran lalu disambut Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Menteri hingga Panglima TNI Dijadwalkan Hadir di Halalbihalal PBNU

9 jam lalu

Menteri hingga Panglima TNI Dijadwalkan Hadir di Halalbihalal PBNU

Halalbihalal PBNU juga akan dihadiri duta besar negara sahabat.

Baca Selengkapnya

Putri Mantan Bupati Sragen Ingin Maju Pilkada 2024, Baliho Sosialisasinya Dirusak

11 jam lalu

Putri Mantan Bupati Sragen Ingin Maju Pilkada 2024, Baliho Sosialisasinya Dirusak

Wina mengaku menyayangkan perusakan baliho sosialisasinya untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

12 jam lalu

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato di acara tersebut.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

2 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya