Polri Jelaskan 5 Dimensi Potensi Kerawanan di Pilkada 2020

Reporter

Andita Rahma

Editor

Amirullah

Sabtu, 12 September 2020 08:25 WIB

Kapolri Jenderal Pol Idham Azis saat memberikan pengarahan di depan Perwira Tinggi TNI maupun Polri pada Rapat Pimpinan (Rapim) antara TNI-Polri di Gor A Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa, 28 Januari 2020. Rapim digelar untuk memberikan pengarahan para pimpinan kedua lembaga dalam mengamankan Pilkada 2020 serentak serta mengawal pembangunan nasional. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Polri menyebut ada lima dimensi yang menjadi potensi kerawanan di masa Pilkada 2020.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono menjelaskan, dimensi pertama adalah pihak penyelenggara.

"Dalam dimensi ini, menyoroti profesionalitas pihak penyelenggara, yakni KPU, Bawaslu, serta profesionalitas dalam hal pengamanan," ucap Awi saat dikonfirmasi pada Sabtu, 12 September 2020.

Dimensi selanjutnya adalah peserta. Awi mengatakan, potensi konflik yang bisa terjadi di dimensi ini adalah sikap fanatik dari pendukung, ketidaknetralan ASN, konflik internal di partai, konflik eksternal antar partai atau pendukung, politik uang hingga politik identitas.

Kemudian yang ketiga adalah dimensi partisipasi masyarakat. "Di mana potensi konfliknya adalah partisipasi masyarakat yang rendah sehingga melahirkan tingginya angka golput dan pengaruh peserta dalam memobilisasi masyarakat oleh partai yang justru menimbulkan masalah," kata Awi.

Advertising
Advertising

Dimensi keempat adalah gangguan keamanan dan ketertiban. Awi mengatakan, pihaknya kerap mendapati sejarah konflik antar pendukung, kondisi geografis seperti wilayah yang sulit dijangkau, ramainya berita bohong atau hoaks, dan karakteristik masyarakat yang mudah terprovokasi.

Terakhir adalah dimensi ambang gangguan. Di faktor ini, kata Awi, potensi masalah yang bisa terjadi adalah timbulnya kriminalitas, administrasi kependudukan, dan konflik sosial.

"Namun tentu semua potensi kerawanan sesuai kerakteristik masing-masing daerah itu sudah menjadi catatan Polri untuk dijadikan pedoman dalam rangka melakukan deteksi dini dan mencegah terjadinya gangguan," kata Awi.

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

13 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

14 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

2 hari lalu

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyarankan agar rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) ditunda hingga Pilkada selesai.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya