ICW Sarankan KPK Ambil Alih Kasus Jaksa Pinangki

Reporter

Tempo.co

Senin, 7 September 2020 15:36 WIB

Tersangka kasus pencucian uang Jaksa Pinangki Sirna Malasari bersiap menjalani pemeriksaan di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu, 2 September 2020. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Kurnia Ramdhana menilai Kejaksaan Agung tidak sepenuhnya berkomitmen untuk menindak tegas kasus jaksa Pinangki Sirna Malasari dalam sengkarut pelarian Djoko Tjandra. Ia menduga ada resistensi kelembagaan untuk melakukan perlindungan khusus kepada Pinangki.

"Sempat ramai, ada niat dari Kejagung untuk memberi bantuan hukum kepada Jaksa Pinangki. Ini menjadi catatan serius, bagaimana mungkin penegak hukum memberi bantuan hukum kepada pelanggar hukum," kata Kurnia, dalam diskusi webinar, Senin, 7 September 2020.

Kurnia mengatakan penetapan jaksa Pinangki sebagai tersangka suap dari tersangka kasus korupsi hak tagih Bank Bali Djoko Tjandra menambah daftar panjang pegawai Korps Adhyaksa tersangkut kasus korupsi. Berdasarkan catatan ICW, dalam rentang waktu 2015 sampai dengan 2020, setidaknya sebanyak 22 jaksa telah ditetapkan sebagai tersangka pidana korupsi.

Data ini, kata Kurnia, memperlihatkan bahwa terdapat permasalahan serius soal integritas dari anggota Korps Adhyaksa yang mesti segera dibenahi.

Kurnia pun mengungkap sejumlah modus yang dilakukan di sektor pengadilan. Potensi korupsi, kata dia, rawan saat pendaftaran perkara yang dilakukan dengan pemberian uang jaksa untuk mendapatkan nomor perkara lebih awal. "Pada tahap persidangan dan tuntutan juga seringkali dijadikan celah untuk tindak korupsi," ujarnya.

Advertising
Advertising

ICW pun mendesak agar KPK bersama kepolisian dan lembaga peradilan lainnya untuk segera duduk bersama membahas potensi korupsi tersebut. perkara dalam penanganan kasus tersebut.

Selain itu, kata Kurnia, ICW merekomendasikan agar kasus Jaksa Pinangki segera diambil alih lembaga KPK mengingat lemahnya transparansi dan akuntabilitas Kejaksaan Agung selama ini.

ICW juga mendesak Presiden Jokowi untuk melakukan konsolidasi dengan Kejaksaan Agung terkait kinerja kejaksaan yang selama ini mendapat komentar minor dari publik. "Jangan selalu menghindar di balik dalih penanganan kasus hukum," kata Kurnia.

YEREMIAS A. SANTOSO

Berita terkait

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

27 menit lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

2 jam lalu

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pernah meminta Kementan untuk memutasi kerabat atau keluarganya dari Jakarta ke Malang. Bakal jalani sidang etik.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

4 jam lalu

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

Dewas KPK tetap akan menggelar sidang etik terhadap Wakil Ketua Nurul Ghufron, kendati ada gugatan ke PTUN.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

6 jam lalu

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron laporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho, eks Ketua Majelis Hakim PN Jakarta Selatan. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

1 hari lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

1 hari lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

1 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

1 hari lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Setelah Harvey Moeis, Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Kasus Korupsi Timah Termasuk Pejabat Pemerintahan Bangka Belitung

1 hari lalu

Setelah Harvey Moeis, Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Kasus Korupsi Timah Termasuk Pejabat Pemerintahan Bangka Belitung

Usai Harvey Moeis, Kejagung kembali menetapkan lima tersangka kasus tindak pidana korupsi PT Timah Tbk tahun 2015 sampai 2022.

Baca Selengkapnya