Politikus Demokrat Dikritik karena Dinilai Lecehkan Sara Djojohadikusumo

Sabtu, 5 September 2020 19:20 WIB

Bakal pasangan calon Muhamad - Rahayu Saraswati Djojohadikusumo berpose saat mendaftarkan diri Pilkada Tangerang Selatan 2020 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Serpong, Jumat 4 September 2020. Pilkada Tangsel 2020 akan berlangsung pada Desember 2020. Tempo/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat Cipta Panca Laksana dikritik lantaran dianggap melecehkan bakal Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo lewat cuitannya. Pelecehan itu ditengarai dari cuitan di akun Twitternya, @panca66.

"Paha calon wakil wali kota Tangsel itu mulus banget," cuit Panca pada Jumat, 4 September 2020. Di cuitan Panca, mantan Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara Said Didu sempat membalas 'Huzzz - no pict hoax'.

Dalam salah satu balasannya, Panca menulis, "Dia posting sendiri fotonya di akunnya," diakhiri dengan emoji tertawa.

Cuitan itu lantas dikritik warganet. Warganet mengaitkan cuitan Panca dengan foto unggahan Sara, sapaan Rahayu Saraswati, di akun instagram dan Twitter pribadinya pada hari yang sama. Sara mengunggah sejumlah foto dirinya berolahraga lari sebelum mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum, kemarin.

Jika ditelisik ke akun media sosial dua bakal calon wali kota Tangsel yang lain, Ruhamaben dan Pilar Saga, dalam dua hari terakhir tak ada unggahan mereka yang cocok dengan cuitan Panca.

Advertising
Advertising

Politikus Partai Solidaritas Indonesia Tsamara Amany mengkritik Panca dan Said Didu yang melecehkan Sara, alih-alih menyoroti rekam jejaknya sebagai calon Wakil Wali Kota.

"Tanpa malu melecehkan perempuan seperti ini. Lalu merasa suci, merasa bisa 'menyelamatkan' bangsa ini. Jangankan menyelamatkan bangsa, menghargai perempuan saja tidak bisa," tulis Tsamara di akun Twitternya.

Sara juga sempat berkomentar lewat akun Twitternya. Ia membalas cuitan warganet yang mengaitkan afiliasi politik Panca dan Said Didu yang berseberangan dengan pemerintahan Joko Widodo.

"Pelecehan tidak ada hubungannya dengan afiliasi politik, beda pilihan politik bukan berarti bisa dilecehkan, atau karena saya perempuan bukan berarti bisa dilecehkan, pelecehan hanya dilakukan oleh mereka yang berjiwa kerdil dan pengecut," tulis Sara lewat akun @RahayuSaraswati.

Ketika dikonfirmasi Tempo, Panca Laksana berdalih ia tak menyebutkan nama siapa pun dalam cuitannya. "Saya enggak nyebut nama kok," kata Panca.

Namun Panca tak menjawab saat ditanya siapa yang dia maksudkan. Dia juga menyatakan tak akan mengklarifikasi cuitan tersebut. "Biar aja,"

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Ossy Dermawan belum banyak berkomentar saat ditanya apakah partai akan menegur Panca. Dalam sejumlah kritik, warganet mengaitkan status Panca sebagai kader partai mercy itu. "Kami pelajari dulu ya," kata Ossy melalui pesan singkat.

Berita terkait

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

11 jam lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

1 hari lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

1 hari lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

2 hari lalu

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

Demokrat siapkan tiga nama kader senionya maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

2 hari lalu

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

Partai Demokrat bakal mengusung sejumlah kader muda di Pilkada Jakarta. Mengincar kursi Wakil Gubernur

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

4 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

4 hari lalu

Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

Demokrat tidak keberatan jika nantinya PKS benar akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menegaskan Prabowo belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

7 hari lalu

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

Menurut Herman, bergabungnya NasDem menandakan koalisi Prabowo-Gibran semakin kuat dan penting untuk membangun kebersamaan.

Baca Selengkapnya

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

8 hari lalu

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menyatakan Prabowo selalu berpesan satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit.

Baca Selengkapnya