Pemkab Timor Tengah Selatan Sulit Bantu Korban Penggusuran Pubabu, Ini Sebabnya

Reporter

Antara

Minggu, 23 Agustus 2020 15:09 WIB

Warga korban penggusuran di Pubabu, Timor Tengah Selatan bertahan di bawah pohon. ANTARA/HO

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan menyatakan kesulitan untuk memberikan bantuan bagi ibu dan anak-anak serta bayi yang menjadi korban penggusuran Pubabu, Besipae, karena mereka menolak untuk didata.

"Setelah menerima laporan bahwa warga tinggal di bawah pohon, saya perintahkan instansi terkait untuk turun melakukan pendataan, sekaligus data kebutuhan mereka, tetapi mereka menolak untuk didata," kata Bupati Timor Tengah Selatan Egusem Piether Tahun, Minggu 23 Agustus 2020.

Dia menyebut hal itu sebagai respons Pemerintah Timor Tengah Selatan terhadap para ibu dan anak-anak serta bayi yang menjadi korban penggusuran di Pubabu, Besipae yang tinggal di bawah pohon. Sebanyak 29 kepala keluarga (KK) warga Pubabu, Kabupaten Timor Tengah Selatan yang menjadi korban penggusuran oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini tinggal di bawah pohon.

Sebagian di antara mereka tidur beralaskan tanah, karena hanya ada tiga lembar tikar, kata Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTT Tory Ata.

"Saat ini masyarakat tinggal di bawah pohon, tikar hanya tiga lembar, kursi 4 buah, selebihnya mereka duduk di atas kayu dan batu sekitar lokasi," katanya.

Advertising
Advertising

Di lokasi, terdapat satu periuk besar, beberapa peralatan makan, gelas plastik, dan beberapa jeriken air. Makanan, pakaian dan barang-barang di tumpuk menjadi satu di sebuah rumah dekat petugas penggusur dan aparat keamanan.

Sedangkan petugas yang melakukan penggusuran bersama aparat keamanan sedang beroperasi di lokasi utama, dengan jarak ke tempat masyarakat berkumpul sekitar 200 meter.

Tory Ata.menambahkan, ibu-ibu dan anak-anak di lokasi terdiri dari laki-laki 34 orang, ibu-ibu 50 orang, warga lanjut usia (lansia) 6 orang, dan pemuda 5 orang.

Sedangkan anak-anak dan remaja berjumlah 48 orang (pelajar SMA 8 orang, SMP 7 orang, SD 17 orang, dan PAUD 15 orang).

Selain itu, terdapat enam bayi, ibu hamil 2 orang (hamil 5 bulan dan 6 bulan), ibu menyusui 6 orang. Enam bayi itu berumur 2 bulan, 4 bulan, 7 bulan, 1 tahun (2 bayi), dan 1 tahun enam bulan.

"Seorang ibu yang sedang hamil 7 bulan memiliki tiga anak yang lain, yang berumur 3 tahun, kelas 1 SD, dan kelas 2 SD," katanya menjelaskan.

Bupati Timor Tengah Selatan menambahkan, belum bisa berbuat apa-apa karena pemerintah tidak mengetahui persis jumlah mereka dan kebutuhan yang diperlukan. "Jangan sampai kami membawa bantuan tetapi ditolak, karena mereka sendiri menolak untuk didata oleh petugas kami," katanya lagi.

Dia menyatakan, terus mengikuti perkembangan di Pubabu, Besipae, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur dan siap memberikan bantuan yang diperlukan.

ANTARA

Berita terkait

Wae Rebo Masuk Daftar Kota Kecil Terindah di Dunia Menurut The Spectator Index 2024

42 hari lalu

Wae Rebo Masuk Daftar Kota Kecil Terindah di Dunia Menurut The Spectator Index 2024

Wae Rebo di Flores menempati di urutan kedua setelah Rothenburg ob der Tauber di Jerman sebagai kota kecil terindah di dunia.

Baca Selengkapnya

Cuaca Buruk, Seluruh Rute Penyeberangan di NTT Tutup Sementara

50 hari lalu

Cuaca Buruk, Seluruh Rute Penyeberangan di NTT Tutup Sementara

Seluruh rute penyeberangan di Nusa Tenggara Timur (NTT) ditutup sementara karena cuaca buruk.

Baca Selengkapnya

BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir NTT Hingga 16 Maret 2024

50 hari lalu

BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir NTT Hingga 16 Maret 2024

BMKG mengingatkan masyarakat pesisir NTT mengenai ancaman banjir rob hingga empat hari mendatang. Dampak super new moon dan fenomena tekanan rendah.

Baca Selengkapnya

Beredar Video Polisi dan TNI Cekcok di Timor Tengah Selatan, Kapolres: Kami Tetap Harmonis

53 hari lalu

Beredar Video Polisi dan TNI Cekcok di Timor Tengah Selatan, Kapolres: Kami Tetap Harmonis

Seorang anggota polisi lalu lintas Polres Timor Tengah cekcok dengan prajurit TNI dari Dandim 1621/TTS

Baca Selengkapnya

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

2 Maret 2024

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT menginisiasi program cetak petani milenial. Mereka diajari tanam cabai hingga bawang.

Baca Selengkapnya

Desa Golo Wune Kebanjiran Bantuan dari Kemensos

25 Februari 2024

Desa Golo Wune Kebanjiran Bantuan dari Kemensos

Kemensos beri batuan 100 paket sembako dan perlengkaan kesehatan ke desa terpencil di Manggarai Timur, NTT.

Baca Selengkapnya

Keunikan Arsitektur Golo Mori Convention Center, Fasilitas MICE Baru di NTT

9 Februari 2024

Keunikan Arsitektur Golo Mori Convention Center, Fasilitas MICE Baru di NTT

Keunikan Golo Mori Convention Center (GMCC) salah satunya dibangun di antara dua bukit, yang secara harfiah memiliki arti sebagai jembatan bilateral

Baca Selengkapnya

Mengenal Ruteng Pu'u, Kampung Adat di Flores yang Dikunjungi Capres Ganjar Pranowo

30 Januari 2024

Mengenal Ruteng Pu'u, Kampung Adat di Flores yang Dikunjungi Capres Ganjar Pranowo

Selain kekayaan alamnya, Kampung Adat Ruteng Pu'u juga terkenal akan sejarah dan kekayaan budayanya.

Baca Selengkapnya

Waspada Hujan Lebat, Daftar Provinsi yang Terkena Guyurannya Hari Ini

14 Januari 2024

Waspada Hujan Lebat, Daftar Provinsi yang Terkena Guyurannya Hari Ini

BMKG mengimbau masyarakat di beberapa daerah untuk mewaspadai adanya potensi hujan lebat hingga angin kencang dengan kecepatan 45 kilometer per jam.

Baca Selengkapnya

Pulau Sumba Jadi Destinasi Pilihan 2024 Versi CNN Travel

3 Januari 2024

Pulau Sumba Jadi Destinasi Pilihan 2024 Versi CNN Travel

CNN Travel merekomendasikan 24 lokasi di dunia yang patut dipertimbangkan, di urutan pertama ada Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya