Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ketiga kanan), Mensesneg Pratikno (kedua kiri), Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kanan), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) dan Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro melakukan pertemuan dengan mantan Perdana Menteri Inggris yang juga Executive Chairman Institute for Global Change Tony Blair dan CEO SoftBank Masayoshi Son di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat 28 Februari 2020. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Pratikno membantah informasi yang mengatakan Presiden Joko Widodo akan merombak (reshuffle) 18 menteri Kabinet Indonesia Maju.
"Jadi kami semua terkejut dengan rilis yang mengatakan ada 18 menteri yang akan direshuffle. Itu tidak benar," kata Pratikno di Jakarta, Sabtu, 22 Agustus 2020.
Sebelumnya Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyatakan telah mendapat informasi bahwa Presiden Jokowi akan mereshuffle 18 menteri setelah pergantian Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Tidak benar kita akan melakukan reshuffle, (tidak benar) Pak Presiden akan melakukan reshuffle besar-besaran karena Pak Presiden selalu perintahkan kepada menteri untuk fokus bekerja, fokus menyelesaikan krisis, dan fokus membajak momentum krisis ini untuk menjadi lompatan kemajuan di segala bidang," tambah Pratikno.
Menurut Pratikno, para menteri di Kabinet Indonesia Maju saat ini berkonsentrasi luar biasa untuk menghadapi krisis kesehatan dan krisis perekonomian akibat pandemi Covid-19.