Pakar Sebut Ada Mobilisasi Akun Medsos Palsu yang Dukung Peretasan Tempo.co

Sabtu, 22 Agustus 2020 10:29 WIB

Hasil tangkapan layar Tempo.co mendapat serangan cyber. TEMPO/Fajar Febianto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Komunikunten Hariqo Wibawa Satria menilai serangan terhadap Tempo terencana dan sistematis. Dia menemukan adanya mobilisasi akun media sosial terindikasi palsu untuk membenarkan peretasan terhadap situs tempo.co.

“Untuk membenarkan peretasan itu muncul berbagai akun, yang menyatakan Tempo sudah pantas untuk diretas, terlihat ada upaya seperti itu,”kata Hariqo dalam diskusi daring SmartFM, Sabtu, 22 Agustus 2020.

Hariqo menuturkan akun palsu itu melontarkan komentar di sejumlah situs media massa online yang memberitakan soal aksi peretasan. Pesan yang disampaikan serupa, yaitu membenarkan aksi peretasan dengan dalih Tempo tidak kredibel.

“Jadi ini memang cukup terencana, artinya bukan hanya dihack, tapi juga menggunakan akun-akun di Twitter dan Facebook untuk memobilisasi bahwa tempo tidak kredibel,” kata dia.

Situs Tempo diretas pada Jumat, 21 Agustus 2020 sekitar pukul 00.40 WIB. Saat diretas, tampilan ditutupi oleh layar hitam. Di dalamnya tertulis, "Stop Hoax, Jangan BOHONGI Rakyat Indonesia, Kembali ke etika jurnalistik yang benar patuhi dewan pers. Jangan berdasarkan ORANG yang BAYAR saja. Deface By @xdigeeembok." Ketika diklik, maka akan beralih langsung ke akun twitter @xdigeeembok. Di twitter, sang pemilik akun menuliskan cuitan #KodeEtikJurnalistikHargaMati pada pukul 00.51 WIB.

Advertising
Advertising

Pemimpin Redaksi Tempo.co Setri Yasra membenarkan adanya aksi peretasan berkali-kali terhadap situs berita tempo.co dari Tempo Media Group. Setri menganggap aksi ini salah satu upaya mengganggu kerja jurnalistik yang sedang dilakukan, aktivitas rutin yang dilakukan dan diatur oleh Undang-Undang atau UU Pers.

"Kami mengecam siapapun yang berupaya mengganggu tugas media dalam memenuhi hak publik atas informasi yang relevan dan terpercaya," kata Setri saat dihubungi di Jakarta, Jumat, 21 Agustus 2020.

Setri juga mengatakan berbagai upaya mengganggu tersebut dikategorikan sebagai upaya pembungkaman. Menurut dia, upaya ini tidak akan berdampak apa-apa terhadap Tempo. Menurut dia, Tempo akan tetap dan terus bekerja seperti biasa. "Menyampaikan informasi di lapangan untuk kepentingan publik dan republik," kata dia.

Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

3 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

5 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Sidang Promosi Doktor Ignatius Haryanto, Teliti Transformasi Digital Kompas dan Tempo

16 hari lalu

Sidang Promosi Doktor Ignatius Haryanto, Teliti Transformasi Digital Kompas dan Tempo

Ignatius Haryanto berharap disertasinya ini dapat memberikan masukan kepada para jurnalis dan media.

Baca Selengkapnya

Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

24 hari lalu

Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

Apa saja upaya penggembosan yang dilancarkan menjelang demo 11 April 2022? Salah satu tuntutan mahasiswa saat itu tolak Jokowi 3 periode.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

39 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

40 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

44 hari lalu

Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

Recorded Future mengungkap beberapa modus kejahatan berbasis AI. Pelaku semakin berani memakai deepfake.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

5 Maret 2024

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.

Baca Selengkapnya

Pemuda di Depok Bobol Sistem Top Up Kartu Multi Trip Commuter Line, Kantongi Rp 12 Juta

4 Maret 2024

Pemuda di Depok Bobol Sistem Top Up Kartu Multi Trip Commuter Line, Kantongi Rp 12 Juta

Ahmad Addril Hidayah, pemuda asal Depok, diduga membobol sistem pembayaran atau top up Kartu Multi Trip (KMT) KAI Commuter Line

Baca Selengkapnya