Akan Dapat Bintang Jasa, Ini Kumpulan Kritik Fahri Hamzah ke Jokowi

Reporter

Friski Riana

Selasa, 11 Agustus 2020 10:28 WIB

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan pada Jumat, 5 Juli 2019. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, akan menerima penghargaan Bintang Mahaputera Nararya dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam momentum Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus mendatang.

Rencana itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md. "Fahri Hamzah dan Fadli Zon akan mendapat Bintang Mahaputera Nararya," tutur Mahfud Md melalui akun Twitternya, @mohmahfudmd, Senin, 10 Agustus 2020.

Rencana pemberian bintang jasa itu pun mengundang perhatian warganet lantaran Fahri dikenal kerap mengkritik Jokowi. Berikut kumpulan kritik Fahri Hamzah di masa kepemimpinan periode pertama Presiden Jokowi.

Sebut pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla Lemah dan Bodoh

Saat masih menjabat Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, mengatakan banyak kelemahan pada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Hal itu dia sampaikan saat menemui mahasiswa yang berunjuk rasa memperingati 1 tahun pemerintahan Jokowi-JK di depan gedung parlemen.

“17 tahun lalu, saya pernah seperti kalian. Pemerintahan sekarang ini tidak kejam seperti dulu, tapi pemerintahan sekarang lemah atau bahkan bodoh," kata Fahri di depan para demonstran, Selasa, 20 Oktober 2015.

Kartu Merah untuk Jokowi

Pada Februari 2018, Aksi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia Zaadit Taqwa memberi kartu kuning kepada Presiden Jokowi ramai diperbincangkan. Fahri Hamzah menilai kartu kuning yang diberikan mahasiswa Universitas Indonesia itu merupakan komando untuk mengingatkan pemerintah.

“Kebetulan saya ada kartu merah, jadi saya keluarin kartu merah,” kata Fahri usai pembukaan musyawarah nasional Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAKAMMI) di Hotel Royal Kuningan pada Sabtu, 3 Februari 2018. Fahri sambil menunjukkan kartu merah yang dimilikinya.

Uji Materi Jabatan Wapres Disebut Kepentingan Jokowi

Fahri menganggap Jokowi memiliki kepentingan dalam gugatan masa jabatan Wapres untuk mengamankan koalisi partai pendukung. Fahri Hamzah berpendapat jika Jokowi menunjuk selain Jusuf Kalla (JK) sebagai cawapres maka ada potensi perpecahan di internal partai koalisi.

"Jadi inisiatif mendorong Pak JK itu saya percaya yang berkepentingan justru Pak Jokowi," kata Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 25 Juli 2018. "Pak JK itu dipaksa karena Jokowi bingung mau nyari siapa karena kalau orang lain pasti susah disepakati, kalau pak JK kan tinggal disepakati.”

Naskah Pemindahan Ibu Kota Seperti Pengembang

Fahri Hamzah melontarkan kritik keras atas keputusan Jokowi memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur. Mantan kader PKS ini menyebut pemindahan ibu kota terlalu terburu-buru dan belum dipersiapkan dengan baik. Salah satu kritik Fahri adalah naskah akademik yang dibuat pemerintah. Ia menilai naskah itu masih belum baik.

"Saya baca itu ya mohon maaf saya baca naskahnya itu naskah ya power point dan gambar gambarnya itu banyak yang unik-unik lah masa disebut membangun hunian yang layak. Terus ada gambar kayak hotel dan kamar hotel bintang lima ini apa kayak pengembang," ujar Fahri usai rapat paripurna DPR 27 Agustus 2019 di gedung Nusantara II komplek DPR RI.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

1 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

1 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

1 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

2 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

4 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

5 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

6 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

6 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

9 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

11 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya