Pembebasan Tommy Awal Kerapuhan Rezim Megawati

Reporter

Editor

Rabu, 27 Agustus 2003 14:25 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintahan Megawati Soekarnoputri niscaya terimbas oleh pengabulan Peninjauan Kembali (PK) yang membebaskan terpidana Tommy Soeharto dari kasus korupsi tukar guling Bulog-Goro. Malah, menurut pengamat politik Dr. Riswanda Imawan, vonis majelis hakim Mahkamah Agung (MA) itu merupakan awal dari kerapuhan rezim Megawati.

Dosen Ilmu Politik Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, tersebut juga mensinyalir adanya pihak-pihak yang sengaja melemahkan kepercayaan publik terhadap pemerintahan Mega dengan memakai kasus Tommy. "Dampaknya akan sangat panjang dan berujung pada penurunan akunabilitas pemerintahan Mega. Ini merupakan awal dari kerapuhan pemerintahan Mega, atau memang ada pihak-pihak tertentu yang sengaja ingin merapuhkan," ujar Riswanda kepada Tempo News Room, Kamis (4/10).

Menurut Riswanda, pembebasan Tommy itu telah memunculkan fakta baru. Siapa pun menjadi presiden republik ini, niscaya mengalami ujian di bidang hukum dan keamanan. Dalam kasus Tommy, bakal semakin memunculkan ketidakpercayaan publik pada seluruh proses hukum di era reformasi saat ini. Padahal, ketika Tommy mengajukan grasi yang ketika itu ditolak Presiden Abdurrahman Wahid publik beranggapan Tommy telah memberikan pengakuan rasa bersalah dalam kasus Bulog-Goro. "Logika publik juga mengatakan kalau Tommy merasa tidak bersalah, mengapa mesti kabur dan ngumpet sampai saat ini," ujar Riswanda.

Ia memperkirakan, pembebasan Tommy akan memancing gelombang demonstrasi baru setelah aksi-aksi unjuk rasa di Jakarta mereda belakangan ini. Bila terjadi, rentetatan demonstrasi itu makin menguatkan kesan bagi orang asing, terutama kalangan investor, bahwa Indonesia tidak aman. Situasi ini makin menyulitkan pemerintahan Mega dalam pemulihan ekonomi," tegasnya.

Riswandha sepakat dengan pendapat sejumlah pakar, Presiden Megawati harus melakukan klarifikasi terhadap putusan MA yang membebaskan Tommy tersebut. Tindakan tersebut untuk mengantisipasi munculnya gelombang unjuk rasa. "Siapapun jadi presiden, akan dibeginikan terus. Karena itu, kaum reformis harus betul-betul arus berfikir: bukan sekadar merebut bidang politik tapi bidang lain juga harus dibersihkan, terutama bidang hukum karena di sinilah kuncinya," tegasnya. (Heru C. Nugroho)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

22 menit lalu

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

KPK akhirnya menahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor setelah dua kali mangkir dari pemeriksaan. Tidak dilakukan jemput paksa.

Baca Selengkapnya

Lee Do Hyun Sebut Nama Lim Ji Yeon di Pidato Baeksang, Netizen Heboh

42 menit lalu

Lee Do Hyun Sebut Nama Lim Ji Yeon di Pidato Baeksang, Netizen Heboh

Pidato pendek yang dibacakan Lee Do Hyun langsung mendapat respons dari banyak pihak yang dinilai menunjukkan bucin ugal-ugalan ke Lim Ji Yeon.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

55 menit lalu

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 pada 31 Mei 2024, dengan tema 'Satukan Tekad Surabaya Hebat'.

Baca Selengkapnya

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

56 menit lalu

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

Peneliti ICW mengatakan mayoritas modus korupsi itu berkaitan dengan suap-menyuap dan penyalahgunaan anggaran belanja daerah.

Baca Selengkapnya

Film KHD tentang Ki Hadjar Dewantara Baru Tayang 2026 Mendatang, Ini Alasan Gina S. Noer

59 menit lalu

Film KHD tentang Ki Hadjar Dewantara Baru Tayang 2026 Mendatang, Ini Alasan Gina S. Noer

Gina juga mengatakan, film biopik yang ia garap memang cenderung lama, termasuk film KHD ini.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

1 jam lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Saldi Isra Minta KPU Tandai Kantor Hukum yang Sering Ajukan Renvoi Alat Bukti

1 jam lalu

Saldi Isra Minta KPU Tandai Kantor Hukum yang Sering Ajukan Renvoi Alat Bukti

Saldi meminta kepada komisioner KPU, Mochammad Afifuddin, untuk menandai kantor masing-masing kuasa hukum karena seringnya mengajukan renvoi.

Baca Selengkapnya

Ciri Pasangan Suka Mengontrol, Bikin Anda Tak Berdaya dan Kehilangan Harga Diri

1 jam lalu

Ciri Pasangan Suka Mengontrol, Bikin Anda Tak Berdaya dan Kehilangan Harga Diri

Pasangan gemar mengontrol. Anda dibuat tak berdaya dan hanya bisa menuruti kemauannya karena takut berpisah, ditinggalkan atau diusir dari rumah.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

1 jam lalu

ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

ICW mengungkap beberapa kerentanan yang mungkin terjadi di Pilkada 2024. Berkaca dari pengalaman Pilpres.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir di Met Gala 2024, Katy Perry Bikin Ibunya dan dan Penggemar Terkecoh

1 jam lalu

Tak Hadir di Met Gala 2024, Katy Perry Bikin Ibunya dan dan Penggemar Terkecoh

Katy Perry mengunggah beberapa foto sambil memberi tahu penggemarnya alasan tidak hadir di Met Gala

Baca Selengkapnya