DPR Minta Nadiem Makarim Realokasi Rp 495 M Dana Program Organisasi Penggerak

Jumat, 31 Juli 2020 04:22 WIB

Mendikbud Nadiem Makarim saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 20 Februari 2020. Wacana pembayaran SPP menggunakan beragam sistem dompet digital, tidak hanya GoPay, dianggap akan memudahkan dan praktis. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Syaiful Huda meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengevaluasi anggaran Program Organisasi Penggerak jika ingin program tersebut tetap dilanjutkan. Huda berpendapat cukup Rp 100 miliar saja yang dialokasikan untuk program tersebut.

"Walaupun ada aspirasi mendingan di-cancel seluruhnya, kelihatannya Mendikbud ingin tetap melaksanakan ini. Menurut saya dikasih seratus miliar juga sudah cukup bagus," kata Huda dalam diskusi pada Kamis, 30 Juli 2020.

Usulan ini merupakan satu dari lima catatan Huda terkait Program Organisasi Penggerak yang dilaksanakan Kemendikbud. Huda menjelaskan, Kemendikbud sebelumnya mengusulkan Rp 595 miliar untuk Program Organisasi Penggerak itu.

Namun kini ia berpendapat Rp 495 miliar lainnya sebaiknya dipakai untuk mensubsidi kuota dan pembelian ponsel pintar untuk peserta didik di daerah-daerah yang kesulitan menjalankan program belajar secara daring. Apalagi jika ormas seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Persatuan Guru Republik Indonesia urung bergabung dalam program tersebut.

Huda mengatakan, Kemendikbud sebelumnya mendesain Program Penggerak untuk kondisi normal. Komisi X pun menyetujui usulan program termasuk anggaran Rp 595 miliar lantaran program itu digadang-gadang untuk meningkatkan kapasitas guru, kepala sekolah, dan tenaga pendidikan.

"Tiba-tiba akan dilaksanakan pada darurat pandemi Covid-19, mau tidak mau, bahkan wajib hukumnya skemanya harus berbeda dari desain awal," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini.

Berikutnya, Huda mengatakan Komisi X sebelumnya juga mempertanyakan teknis pelaksanaan Program Organisasi Penggerak. Komisi yang menangani di antaranya bidang pendidikan dan kebudayaan ini mewanti-wanti agar tak ada gap antara gagasan dan operasional.

Beberapa aspek yang dipertanyakan Komisi X di antaranya kriteria, mekanisme, hingga bagaimana Kemendikbud memperlakukan organisasi yang secara kelembagaan memiliki banyak satuan pendidikan. Menurut Huda, Kemendikbud belum memberikan jawaban atas dua pertanyaan tersebut.

Terkait anggaran, Huda mengatakan Kemendikbud mulanya mendesain pembiayaan Program Organisasi Penggerak sepenuhnya bersumber dari APBN. Ia menduga skema pembiayaan mandiri dan pembiayaan pendampingan yang dirilis Kemendikbud belakangan muncul lantaran polemik lolosnya Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation. "Di mata saya ini mungkin bagian dari way out Kemendikbud," ujar Huda.

Berikutnya, Huda meminta Kemendikbud transparan kepada publik terkait evaluasi dan penundaan sementara Program Organisasi Penggerak. Menurut dia, Komisi X juga bakal mengundang Nadiem untuk menjelaskan hal tersebut.

Huda juga mengapresiasi Nadiem yang menemui NU, Muhammadiyah, dan PGRI belakangan ini untuk berdialog terkait POP. Terakhir, Huda meminta apa pun keputusan berikutnya menyangkut POP lebih dulu dibicarakan dengan Komisi X.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

4 jam lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

2 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

2 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

2 hari lalu

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

Mendikbud Nadiem Makarim memberikan pesan kepada Guru Penggerak. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

2 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

2 hari lalu

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

Dalam perayaan Hardiknas 2024, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan transformasi dalam kebijakan Merdeka Belajar butuh risiko dan keberanian besar.

Baca Selengkapnya

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

2 hari lalu

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

Perayaan Hardiknas 2024 bertepatan dengan peringatan gerakan Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

3 hari lalu

Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

Mulai dari evaluasi Merdeka Belajar 26 episode hingga menagih janji Prabowo-Gibran, ini desakan dari P2G dalam Hardiknas 2024.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

3 hari lalu

Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendorong evaluasi program Merdeka Belajar dalam peringatan Hardiknas 2024.

Baca Selengkapnya