Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution (kanan) bergegas usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Sumut, Medan, Sumatera Utara, Jumat 12 Juni 2020. Penyidik Ditreskrimsus Polda Sumut memeriksa Akhyar Nasution sebagai saksi dalam kasus dugaan penyalahgunaan anggaran dalam penyelenggaraan kegiatan Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) tahun 2020 dengan dana sebesar Rp4,7 Milliar. ANTARA FOTO/Septianda Perdana
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Ossy Dermawan mengatakan pelaksana tugas Wali Kota Medan Akhyar Nasution sudah resmi bergabung menjadi kader partainya. "Beliau telah terdaftar memiliki Kartu Tanda Anggota Partai Demokrat," katanya lewat pesan singkat, Sabtu, 25 Juli 2020.
Menurut Ossy, gabungnya Akhyar berawal dari kunjungannya ke Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat pada Juni 2020. Di hadapan pengurus Bappilu, Akhyar menyatakan kesiapan bergabung dan membuat kartu tanda anggota.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief juga membenarkan jika Akhyar telah keluar dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan bergabung dengan partai Demokrat. "Benar. Sebulan lalu sudah menyatakan masuk Partai Demokrat," ucap dia.
Andi juga membagikan foto seremoni saat Akhyar dipakaikan seragam partai berwarna biru oleh pengurus Bappilu Demokrat.
Pelaksana tugas DPD PDIP Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat pun menyindir sikap Akhyar yang keluar dari partainya dan bergabung dengan Partai Demokrat. "Saya ucapkan selamat menempati rumah baru dan terima kasih telah keluar tanpa pamit," kata mantan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut.