Asia Justice Ingatkan Bahaya Rekonsiliasi Kasus Pelanggaran HAM

Reporter

Tempo.co

Jumat, 24 Juli 2020 19:17 WIB

Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melakukan aksi damai memperingati Hari HAM Internasional di Tugu Pal Putuh, Yogyakarta, Selasa, 10 Desember 2019. Dalam aksi itu mereka menuntut pemerintah untuk segera menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu serta mengadili penjahat HAM. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Program Regional Asia Justice And Rights (AJAR), Indria Fernida, mengingatkan untuk berhati-hati akan upaya rekonsiliasi sebagai penyelesaian isu-isu pelanggaran HAM di Indonesia.

Indria menilai negara secara politik semata-mata hanya ingin rekonsiliasi namun tidak ada upaya untuk mengungkapkan kebenaran. Ia mengatakan yang terjadi rekonsiliasi menjadi upaya menutupi pertanggungjawaban pelaku.

“Itu teruji, seperti di banyak negara khususnya di Asia, istilah-istilah nilai ketimuran di rekonsiliasi itu jadi upaya menutupi pertanggungjawaban pelaku itu sendiri, sehingga wajar kalau semua orang mencurigai upaya itu,” kata Indria saat berdiskusi daring tentang upaya pengesahan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) pada Jumat, 24 Juli 2020.

Ia mencontohkan kasus Peristiwa Tanjung Priok yang diselesaikan dengan cara islah atau upaya mendamaikan. Menurut dia, islah ini menyebabkan proses di pengadilan terhenti karena ada upaya tersebut. Sehingga pelaku jadi terlihat tidak bersalah dan korban membalikkan pernyataan mereka.

Indria mengingatkan untuk seluruh pihak yang terlibat dalam pembahasan pembentukan KKR agar selalu fokus dengan tujuan utama, yaitu untuk mengungkapkan kebenaran dalam kasus-kasus pelanggaran HAM berat.

Advertising
Advertising

Menurut dia, poin rekonsiliasi seharusnya tidak disamaratakan dalam tujuan ini dan dinilai sebagai upaya lanjutan yang sudah memiliki tujuan yang berbeda.

Indria mengatakan bahwa upaya rekonsiliasi tidak tepat untuk ditempatkan dalam pelanggaran HAM yang mencatat negara sebagai pelaku. Ia menuturkan bahwa upaya pendamaian tersebut hanya bisa diterapkan dalam kasus-kasus yang memiliki relasi horizontal, seperti kekerasan antar masyarakat.

Ia mencontohkan upaya rekonsiliasi yang sedang berjalan saat ini di Aceh Tengah, dimana ketegangan masyarakat sedang meninggi karena korban dan pelaku harus hidup berdampingan.

Ia mencatat sebagian masyarakat pernah digunakan oleh militer sebagai pelaku kejahatan pada masyarakat setempat. Ia juga menyebutkan penanganan kasus di Timor Leste, dimana ada peradilan bagi pelaku komando tapi tidak untuk pelaku milisi, karena pelaku milisi dinyatakan sebagai bagian dari masyarakat yang hanya menjalankan perintah. Ia menilai upaya rekonsiliasi berlaku disini, agar kondisi masyarakat kembali beradab dan demokratis.

Indria tidak mengharapkan rekonsiliasi dapat menjadi jalan penyelesaian yang sama antara negara dan korban, karena menurutnya negara tidak pernah mengakui pelaku kejahatan secara spesifik. “Kalau negara tidak mengakui pelaku siapa, apa yang bisa diharapkan dari rekonsiliasi,” katanya.

WINTANG WARASTRI

Berita terkait

Laporan Investigasi: Indonesia Impor Spyware dari Perusahaan Israel

11 jam lalu

Laporan Investigasi: Indonesia Impor Spyware dari Perusahaan Israel

Indonesia dikabarkan tengah mengimpor Indonesia tengah mengimpor sejumlah produk spyware dan pengawasan yang sangat invasif dari Israel.

Baca Selengkapnya

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

3 hari lalu

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Apa Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden?

8 hari lalu

Apa Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden?

Prabowo-Gibran resmi ditetapkan menjadi presiden dan wakil presiden terpilih oleh KPU. Berikut pemberitaan media asing soal penetapan itu.

Baca Selengkapnya

AS Jatuhkan Sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, Apa Tuduhannya?

10 hari lalu

AS Jatuhkan Sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, Apa Tuduhannya?

Amerika Serikat akan menjatuhkan sanksi terhadap batalion Netzah Yehuda Israel atas perlakuan mereka terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Partai Buruh Israel Desak Pembubaran Batalion IDF dengan Sejarah Pelanggaran HAM

11 hari lalu

Pemimpin Partai Buruh Israel Desak Pembubaran Batalion IDF dengan Sejarah Pelanggaran HAM

Pemimpin Partai Buruh Israel mengatakan batalion Netzah Yehuda dalam Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membunuh warga Palestina "tanpa alasan yang jelas".

Baca Selengkapnya

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

11 hari lalu

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

Respons Cak Imin soal Peluang Bertemu Prabowo

13 hari lalu

Respons Cak Imin soal Peluang Bertemu Prabowo

Cak Imin merespons soal adakah rencana pertemuan dengan calon presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

TNI Sebut OPM Lakukan Pelanggaran HAM Berat, Bagaimana Kategorinya Berdasar UU HAM?

18 hari lalu

TNI Sebut OPM Lakukan Pelanggaran HAM Berat, Bagaimana Kategorinya Berdasar UU HAM?

TNI sebut pembunuhan oleh OPM terhadap Danramil Aradide sebagai pelanggaran HAM berat. Bagaimana kategori jenis pelanggaran HAM berat sesuai UU HAM?

Baca Selengkapnya

Parpol hingga Ketua MPR Dorong Rekonsiliasi Nasional seusai Pemilu 2024

18 hari lalu

Parpol hingga Ketua MPR Dorong Rekonsiliasi Nasional seusai Pemilu 2024

Pengamat meyakini Prabowo bisa melakukan rekonsiliasi dengan Megawati.

Baca Selengkapnya

Kapuspen TNI Sebut Pembunuhan Prajurit TNI di Papua oleh OPM sebagai Pelanggaran HAM Berat, Ini Batasannya

18 hari lalu

Kapuspen TNI Sebut Pembunuhan Prajurit TNI di Papua oleh OPM sebagai Pelanggaran HAM Berat, Ini Batasannya

Pembunuhan terhadap Danramil Aradide oleh OPM disebut sebagai Pelanggaran HAM Berat. Pelanggaran HAM seperti apa yang masuk kategori berat?

Baca Selengkapnya