Bio Farma Jelaskan Apa Saja Tahapan Uji Klinis Vaksin Covid-19

Rabu, 22 Juli 2020 17:06 WIB

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Head of Corporate Communications Bio Farma, Iwan Setiawan mengatakan, uji klinis fase 3 dalam tahapan pembuatan vaksin Covid-19 bertujuan untuk memastikan manfaat vaksin tersebut. “Ini terkait dengan dengan manfaat, menimbulkan antibodi atau tidak,” kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 23 Juli 2020.

Iwan mengatakan, sedikitnya ada 4 tahapan yang harus dilewati dalam produksi vaksin. Pertama tahapan Preklinis, yakni pengujian vaksin pada hewan. Setelah melewat tahap itu baru melanjutkan pada tahap Uji Klinis Fase 1 sampai 3.

“Fase satu untuk mengetahui terkait dengan keamanan. Jadi memastikan bahwa vaksin itu tidak ada efek samping dan lain sebagainya. Tahap dua terkait dengan dossier, dosisnya berapa. Tapi yang tahap dua ini masih juga dilakukan untuk sefety,” kata Iwan.

Iwan mengatakan, seluruh tahapan yang disebutkan sudah dilakukan oleh Sinovac Biotech, perusahaan farmasi asal Cina. Bio Farma dilibatkan dalam Uji Klinis Tahap 3. “Sebetulnya tahap tiga ini bukan hanya di Indonesia. Ini berbarengan juga dilakukan di Brazil, Bangladesh, Turki, dan di kita Indonesia. Dan hasilnya harus sama,” kata dia.

Iwan mengatakan, peneliti vaksin Sinovac sudah mematok uji klinis yang dilakukan di Indonesia ditujukan pada 1.620 subjek. “Ini ada semacam persyaratan rasio, itu biasanya di peneliti,” kata dia.

Advertising
Advertising

Iwan mengatakan, dalam pengembangan vaksin Covid-19 dari Sinovac tersebut, Bio Farma berposisi sebagai sponsor untuk Uji Klinis Fase 3 di Indonesia. Bio Farma menunjuk Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran untuk melakukan uji klinis.

“Karena kami sponsor, yang punya produk, silahkan nih uji. Yang menguji klinis itu harus badan yang independen, tidak boleh kita langsung,” kata Iwan.

Fase uji klinis vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech tersebut akan dilaksanakan di Pusat Uji Klinis, yakni Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Fakutas Kedokteran Universitas Padjadjaran dipiih karena dinilai sudah berpengalaman dalam pelaksanaan uji klinis sejumlah vaksin yang saat ini beredar di Indonesia.

Uij klinis akan dilakukan dengan pengambilan sampel pada 1.620 subjek. Subjek dipilih berdasarkan kriteria tertentu, diantaranya memiliki rentang usia antara 18-59 tahun.

Dalam fase uji klinis tersebut, Bio Farma akan berperan sebagai sponsor, dan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Diantaranya Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementrian Kesehatan sebagai medical advisor sekaligus pelaksana uji titer antibodi netralisasi. Selanjutnya BPOM yang dilibatkan sebagai regulator

Sisa vaksin yang tidak terpakai dalam uji klinis tersebut, rencana akan dipergunakan untuk uji laboratorium. Di antaranya di Bio Farma, dan Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPOMN).

Pengembangan vaksin menjadi salah satu dari lima skenario Bio Farma untuk ikut serta menangani penyebaran Covid-19. Bersamaan Bio Farma juga menyiapkan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), Terapi Plasma Konvalesen, Mobile Laboratorium BSL 3, dan Pembuatan Viral Transport Media (VTM).

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

5 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya