Digitalisasi UMKM Sektor Pangan, KemenkopUKM Gandeng Delapan Startup

Kamis, 16 Juli 2020 18:57 WIB

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki usai menggelar diskusi bersama CEO dari tujuh startup tersebut di ruang kerjanya, Rabu (15/7).
INFO NASIONAL- Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM mentargetkan sebanyak 10 juta pelaku usaha di sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) dapat terhubung dalam ekosistem digital. Saat ini, jumlah pelaku UMKM yang sudah masuk dalam jaringan daring baru sebanyak 8 juta atau setara 13 persen dari total keseluruhan UMKM di Indonesia. Seperti diketahui bahwa jumlah UMKM di Indonesia mencapai 99 persen dari total usaha secara nasional.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, dari 8 juta pelaku UMKM tersebut hanya sebagian kecil yang bergerak di sektor pangan. Dari jumlah pelaku usaha di sektor pangan yang sudah terhubung ke dalam ekosistem digital, juga masih sangat rendah. Sementara Food and Agricuture Organization (FAO) telah merilis perkiraan bahwa dunia termasuk Indonesia akan mengalami krisis pangan dalam beberapa tahun ke depan.
Merespon hal itu, Teten bergerak menjalin kerja sama dengan para startup digital untuk membantu pelaku UMKM di sektor pangan agar bisa lebih produktif. Hal itu diperlukan agar ancaman krisis pangan yang sewaktu-waktu bisa melanda bisa diminimalisir dampaknya atau dapat dicegah.
Teten menggandeng delapan startup digital yang bergerak di sektor pangan untuk membantu pelaku UMKM terhubung ke ekosistem digital.
Ketujuh startup yang diajak kerjasama kolaborasi yaitu Tanihub, Aruna, Hara, Alami, Modal Rakyat, Sayur Box dan Ekosis. Diharapkan dengan cara ini bisa mempercepat sistem dan rantai pasok pelaku UMKM nasional yang memiliki usaha di sektor pertanian, perkebunan atau perikanan.
"Dengan aplikasi digitalnya akan menjadi agregator dari produk petani yang berlahan sempit dan nelayan kecil. Mereka akan agregasi semua itu sehingga bisa masuk dalam skala bisnis dan mereka bangun rantai perdagangan yang lebih baik," ujar Teten usai menggelar diskusi bersama CEO dari tujuh startup tersebut di ruang kerjanya, Rabu (15/7).
MenkopUKM menjelaskan dalam diskusi tersebut nantinya akan disusun timeline kegiatan yang terintegrasi untuk Digitalisasi UMKM Pelatihan SDM KUMKM, Technology Pembiayaan dan Digital Marketing.
MenkopUKM menambahkan Kegiatan ini akan fokus pada sektor produksi, seperti ketahanan pangan (Pertanian, Perikanan, Peternakan) akan didorong untuk bermitra dengan platform, seperti tanihub, ekosis, sayurbox, aruna dan hara. Untuk fintech akan didorong untuk bermitra dengan platform seperti modal rakyat, Alami dan platform sejenis lainnya.
"Selain untuk mendorong pelaku UMKM di sektor pangan masuk dalam ekosistem digital, upaya kerjasama tersebut juga diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi pelaku UMKM berupa peningkatan kesejahteraan," ujar Teten
Di sisi lain, kerja sama ini juga diharapkan ke depannya bisa menjamin kebutuhan pangan nasional tetap tercukupi dari produksi dalam negeri.
"Tadinya produk UMKM yang tidak efisien kita masukkan ke ekosistem digital, sekarang dia sudah terhubung dengan market di dalam dan luar negeri. Mereka juga punya dukungan pembiayaan, dan kembangkan pelatihan," kata Teten.
Teten menegaskan bahwa selama ini petani gurem Indonesia tidak pernah sejahtera karena selain luas tanah garapannya sempit yang berujung pada minimnya jumlah produksi, juga terkendala dengan modal kerja. Sementara saat akan melakukan akses pembiayaan ke lembaga keuangan terkendala dengan kolateral dan prospek bisnis yang minim.
Oleh sebab itu, Teten mendorong agar petani-petani atau nelayan kecil bisa bergabung dalam sebuah koperasi dan membangun usahanya secara bersama-sama sehingga nilai kapitalisasinya lebih besar. Dengan cara itu, maka akan sangat mudah bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan akses pembiayaan.
"Ini nanti mereka akan bikin team work supaya kita bisa saling kolaborasi karena mereka udah punya aplikasi digital dan market digital. Pemerintah tidak harus masuk di situ, kami ingin jadi bagian menjadi support sistemnya," ujar Teten.
Sementara itu, VP of Corporate Services Tanihub, Astri Purnama Sari, mengatakan pihaknya siap melakukan kolaborasi dengan pemerintah dalam memajukan UMKM nasional di sektor pertanian. Tanihub dan tujuh startup lainnya sudah menyatakan komitmen bersama untuk terus melakukan pendampingan terhadap UMKM di sektor tersebut dengan menghubungkan langsung pada market.
"Banyak UMKM kita masih melakukan bisnis prosesnya secara manual dan belum terintegrasi dalam satu sistem, makanya kami semua di sini bersama-sama membuat supaya pertanian di Indonesia jadi tuan rumah di negeri sendiri," ujar Astri.
Menurutnya, sektor pertanian di Indonesia memiliki modal yang cukup kuat untuk bisa dikembangkan namun harus dibentuk ekosistem yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Dikatakan Astri bahwa selama ini sektor hulu dan hilir pertanian nasional masih terpisah sehingga cukup sulit untuk memajukan sektor ini. Oleh sebab itu, dengan digitalisasi UMKM diharapkan bisa mempercepat upaya pengembangan sektor pertanian sehingga ancaman krisis pangan bisa dihindarkan.
"Nah, tugas kita sekarang adalah mempercepat semua proses tersebut dengan sistem digital. Jadi, dengan support pemerintah kita berharap apa yang kami lakukan bisa berjalan lebih baik untuk pertanian Indonesia secara keseluruhan," kata Astri.(*)

Berita terkait

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.

Baca Selengkapnya

Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam

Baca Selengkapnya

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.

Baca Selengkapnya

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri

Baca Selengkapnya

BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

Baca Selengkapnya

Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.

Baca Selengkapnya

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.

Baca Selengkapnya

HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.

Baca Selengkapnya