PMI Ingatkan Pemda Waspadai Klaster Covid-19 Baru di Sekolah

Reporter

Antara

Kamis, 16 Juli 2020 15:19 WIB

Seorang siswa baru menulis biodata saat mengikuti MPLS di MTSN 2 Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin, 13 Juli 2020. Pihak sekolah setempat mengharapkan siswa baru menerapkan protokol kesehatan COVID-19 selama mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama tiga hari karena Kabupaten Tegal masih di zona merah. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia atau PMI Sudirman Said mengingatkan agar pemerintah daerah menyiapkan langkah pencegahan munculnya klaster baru di sekolah. Apalagi mengingat sejumlah sekolah yang telah memulai tahun ajaran baru dengan tatap muka di tengah pandemi Covid-19.

"Meskipun belajar tatap muka di sekolah sudah berlaku untuk zona hijau, harus dipikirkan ulang bagaimana risikonya. Sepanjang masih ada kemunculan kasus di manapun itu, artinya risiko terbuka bagi penularan virus," ujar Sudirman dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, 16 Juli 2020.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebelumnya telah mengeluarkan panduan pembelajaran di tengah pandemi Covid-19 terkait dimulainya tahun ajaran baru. Sekolah yang berada di zona hijau diizinkan untuk melaksanakan belajar tatap muka namun dengan protokol kesehatan yang ketat.

Sudirman pun menyampaikan bahwa risiko penyebaran virus makin tinggi namun kewaspadaan masyarakat justru makin menurun. Padahal Badan Kesehatan Dunia atau WHO telah mengingatkan soal penyebaran COVID-19 melalui udara.

"Kita perlu bangkitkan kembali solidaritas warga untuk saling mengingatkan, saling menjaga. Ada rumusan "outbreak anywhere is outbreak everywhere", artinya kalau ada penyebaran kasus di Bandung, Surabaya, Semarang, dan lain-lain. Itu artinya selalu ada risiko penyebaran di tempat-tempat lain," kata Sudirman.

Salah satu klaster Covid-19 di sektor pendidikan terjadi di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD). Di sana, ada sebanyak 1.280 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, mulai dari siswa, staf hingga keluarganya.

PMI, kata Sudirman, punya langkah antisipasi untuk meminimalisasi risiko klaster baru COVID-19 di sektor pendidikan. Sejak Februari 2020, PMI aktif melakukan promosi kesehatan tentang kampanye protokol kesehatan.

Mulai April relawan PMI bersama elemen masyarakat dan TNI/Polri aktif melakukan penyemprotan disinfektan di tempat-tempat umum, termasuk sekolah, madrasah dan pesantren. "Dengan usaha yang demikian, kami tetap berpandangan bahwa cara terbaik mengurangi risiko adalah menghindari kerumunan," kata Sudirman.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

1 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

1 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

6 hari lalu

Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

Beasiswa yang ditawarkan Kedutaan Besar Jepang ini bagian dalam Program Beasiswa Pemerintah Jepang Monbukagakusho.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

9 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

10 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya