Doni Monardo: Data Pasien Covid-19 Cegah Penularan, UU Melarang

Senin, 13 Juli 2020 14:51 WIB

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Ketua Gugus Tugas Nasional COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo dan Menko PMK Muhadjir Effendy di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Rabu, 10 Juni 2020. ANTARA/POOL/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan masih ada pekerjaan rumah terkait keterbukaan data pasien Covid-19. Doni mengatakan, di satu sisi undang-undang tak memungkinkan data pasien dipublikasikan.

Namun di sisi lain, keterbukaan data ini dianggap penting untuk membantu masyarakat menghindari orang-orang yang terpapar Covid-19.

"Apabila data siapa yang tertular Covid-19 bisa diketahui lingkungan sekitarnya, ini akan sangat membantu, sehingga masyarakat bisa menghindar," ujar Doni Monardo dalam rapat kerja dengan Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 13 Juli 2020.

Doni mengatakan dibukanya data pasien Covid-19 ini bukan untuk memberikan stigma kepada masyarakat. Menurut dia, saat ini pun rasanya tak ada orang yang menganggap terkena Covid-19 sebagai aib.

"Karena semuanya bisa kena, karena terakhir pimpinan salah satu negara besar juga terkena Covid-19," kata Doni. Pemimpin negara besar yang diumumkan positif Covid-19 belum lama ini ialah Presiden Brasil Jair Bolsonaro.

Advertising
Advertising

Doni mengatakan masalah keterbukaan data pasien Covid-19 ini perlu dievaluasi bersama sebab kaitannya dengan keselamatan publik. "Perlu dicarikan solusi sehingga akan sangat membantu petugas di lapangan, juga tidak membuat masyarakat yang lain dengan mudah terpapar," ujar dia.

Keterbukaan data pasien Covid-19 ini sebelumnya pernah diusulkan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. Ketua Umum PB IDI Daeng Mohammad Faqih mengatakan, hal ini akan memudahkan penelusuran kontak pasien dan memprediksi penyebaran virus serta upaya pencegahannya.

Faqih menjelaskan minimal pemerintah mengumumkan nama dan alamat lengkapnya. "Cukup nama dan alamat, itu cukup. Itu sudah bisa dipetakan nanti penyebarannya kemudian bisa dipagari supaya tidak menyebar," katanya dalam konferensi pers di kantor PB IDI, Jalan Dr. GSSJ Ratulangi, Jakarta, Senin, 16 Maret 2020.

Dewan Pakar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) M Nasser, mengatakan membuka identitas pasien positif Covid-19 tidak termasuk membuka rahasia medis. Namun menurut Nasser, rahasia medik seseorang bisa dibuka bila berhadapan dengan kepentingan kesehatan publik.

"Menyembunyikan identitas pasien terinfeksi corona hanya akan mendukung penyebaran rasa takut pada masyarakat," kata Ketua Asosiasi Dosen Hukum Kesehatan Indonesia itu.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | AHMAD FAIZ

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

13 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

19 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

21 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

24 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

24 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya