Eks Napi Makar Surya Anta Cerita Overkapasitas Rutan Salemba

Senin, 13 Juli 2020 09:57 WIB

Enam Aktivis Papua, Suryanta Ginting, Ambrosius Mulait, Charles Kossay, dan Dano Anes Tabuni, saat bebas dari Rutan Salemba, Jakarta Pusat, pada Selasa pagi, 26 Mei 2020. Dokumentasi: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Front Rakyat Indonesia for West Papua Surya Anta Ginting menceritakan kondisi overkapasitas Rutan Klas I Salemba tempatnya pernah ditahan. Cerita ini dia sampaikan melalui utas di akun Twitternya, @SuryaAnta pada Ahad malam, 12 Juli 2020.

"Dulu saya pernah ikut diskusi overkapasitas penjara. Selama di Salemba saya baru sadar apa itu overkapasitas penjara," tulis Surya Anta. Dihubungi Tempo pada Ahad malam, ia memperbolehkan cerita itu dikutip.

Surya Anta adalah satu dari enam tahanan politik kasus makar Papua. Mereka mulanya ditangkap karena mengibarkan bendera Bintang Kejora dalam aksi di depan Istana Presiden pada tahun lalu. Surya dkk divonis sembilan bulan dan telah bebas murni pada Mei lalu.

Menurut Surya Anta, Rutan Klas I Salemba berkapasitas 1.500 orang. Namun saat ia dan teman-temannya tiba, Rutan itu dihuni oleh sekitar 4.300 narapidana dan tahanan.

"Negara mampu memenjarakan orang, tapi gagal memastikan pemenuhan hak hidup bagi para napi dan tahanan," ujar Surya Anta.

Advertising
Advertising

Dalam cuitannya, Surya beberapa kali mengunggah foto para tahanan yang tidur berjejalan di lantai, beralas tikar atau kasur tipis. Ruangan juga seperti 'dikapling-kapling' oleh para tahanan sebelumnya.

Misalnya Lapak Korea yang merupakan lapak tahanan orang Batak. Ada pula Lapak Palembang hingga Lapak Buaya, yakni lapak yang paling dekat dengan toilet.

Surya mengatakan perbedaan kelas sosial juga tampak nyata di penjara. Tahanan yang tak memiliki uang untuk 'tiket' masuk kamar dan membayar uang mingguan kamar terpaksa tidur di lorong.

"Hidup di penjara tak lantas semuanya ditanggung negara. Karena nasi, lauk, dan air cadong (makanan penjara) jumlahnya sedikit," ujar Surya. Ia mengaku memasak dan membeli lauk pauk sendiri selama dipenjara, lantaran tak ingin mengambil jatah makan para tahanan yang tinggal dan tidur di lorong.

Surya Anta mengatakan ia bisa memiliki dokumentasi kondisi Rutan Salemba ini karena keberadaan bisnis jual-beli dan servis ponsel. Ia menyebut ada pelbagai bisnis lainnya, mulai warung makan hingga narkoba.

Tempo mengonfirmasi utas Surya Anta ini kepada Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Inspektur Jenderal Reinhard Silitonga, tetapi belum direspons. Namun dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Menkumham Yasonna Laoly mengakui rutan dan lapas masih overkapasitas.

Yasonna mengatakan ada 271 ribu lebih narapidana dan tahanan di seluruh Indonesia. Sekitar 70 persen yang menjadi warga binaan berasal dari kasus narkoba.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

10 jam lalu

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

22 jam lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

1 hari lalu

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno membenarkan KKB Intan Jaya menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

2 hari lalu

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

Hakim memvonis eks Kadis PUPR Papua, Gerius One Yoman dengan hukuman empat tahun delapan bulan penjara dan uang pengganti Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

2 hari lalu

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

Otsus Papua bukan merupakan penyelesaian atau resolusi konflik Papua.

Baca Selengkapnya

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

2 hari lalu

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

Alissa Wahid menduga TNI kembali menyebut OPM itu karena sudah kewalahan mengatasi kelompok pro-kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

2 hari lalu

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

Lettu Inf Muhammad Fardhana tunangan pedangdut Ayu Ting Ting, pimpin pemasangan aliran listrik Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

2 hari lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

5 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

5 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya