Warga melintas di dekat komplek rumah dinas Secapa TNI AD di Hegarmanah, Bandung, Kamis, 9 Juli 2020. Pemerintah Kota Bandung di Provinsi Jawa Barat akan mengambil langkah untuk mencegah penularan semakin berlanjut. TEMPO/Prima mulia
TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mempertimbangkan kembali rencana pembukaan pondok pesantren setelah adanya klaster baru penyebaran Covid-19 di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD).
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Berli Hamdani, mengatakan jika angka reproduksi meningkat, maka pesantren maupun sekolah umum bakal dipertimbangkan.
"Kalau melihat seperti ini memang ada beberapa pertimbangan yang sangat krusial dan penting yang harus dimasukkan ke situ," kata Berli di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat, 10 Juli 2020.
Dia menduga pola penyebaran Covid-19 yang terjadi di Secapa AD merupakan transmisi lokal antaranggota TNI AD. Karena di lembaga itu anggota hidup bersamaan di asrama dan berkegiatan bersama.
"Tanggal 7 Juli kemarin, kami sudah bisa menyimpulkan bahwa di luar (pemukiman sekitar Secapa AD) itu clear tidak ada masalah, jadi kemungkinan dari dalam, nah ini yang masih kami selidiki," kata dia.
Selain sektor pendidikan, kata dia, klaster Covid-19 baru ini juga akan menjadi pertimbangan untuk pelonggaran di sektor lain. Seperti tempat hiburan, tempat wisata, dan sektor lainnya yang masih ditutup saat fase adaptasi kebiasaan baru ini.
"Jadi dengan timbulnya perkembangan baru ini, saya rasa juga itu akan termasuk ke dalam pertimbangan-pertimbangan yang akan diambil oleh ketua gugus tugas, semuanya akan dievaluasi," katanya.
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
3 hari lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.