TEMPO Interaktif, Jakarta:Markas Besar Polri membuka lagi kasus Mayjen TNI (Pur) Theo Syafei. Tadi pagi anggota Komisi I DPR Ahmad Soemargono memenuhi panggilan penyidik. Dia menjadi saksi atas Ketua DPP PDI Perjuangan itu yang dituduh menghina umat Islam pada 1998 lalu. “Saya dipanggil sebagai saksi dalam kasus Theo,” ujar Gogon, panggilan Ketua DPP Partai Bulan Bintang itu, pada wartawan sebelum masuk ke Gedung Korps Reserse Mabes Polri Jakarta. Dia datang tanpa pengacara, hanya ditemani seorang rekannya. Ia mengaku pernah mendengar rekaman kaset pidato Theo Syafei yang menurutnya bersifat provokatif. Rekaman itu menyulut protes dari umat Islam. “Bahkan, dari kalangan non muslim juga membenarkan (bahwa itu suara Theo,-red),” kata dia. Gogon memaparkan kaset itu pernah dilaporkan ke Asosiasi Islam Indonesia, pada 1998. Saat itu dia menjadi Ketua KISDI (Komite Solidaritas Islam untuk Dunia Islam). Dari situ, perkara berlanjut ke Polda Metro Jaya. Ia mendapat kabar, Polda Metro sudah mengusut, dan berkas perkaranya diserahkan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. “Tetapi, sampai sekarang tidak ada kabar lagi,” ujarnya. Dia mengaku pernah dipanggil Polda Metro Jaya sebagai saksi dalam kasus yang sama empat tahun silam. Ia meniklai kasus Theo dibuka lagi menyusul desakan kalangan Islam. “Kebetulan ada kasus Jafar (Panglima Laskar Jihad Ja’fa Umar Thalib) rsehingg banyak yang menuntut untuk dibuka kembali,” kata dia. (Retno Sulityowati – Tempo News Room)