Muhammadiyah Surati Kapolri soal Tewasnya Warga Poso

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Amirullah

Kamis, 2 Juli 2020 19:46 WIB

Kapolri Jenderal Pol Idham Azis (kedua kanan) tiba untuk mengikuti Upacara Ziarah Makam dan Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, Jakarta, Senin, 29 Juni 2020. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka rangkaian peringatan HUT ke-74 Bhayangkara yang jatuh pada 1 Juli 2020. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Pusat Muhammadiyah menyurati Kepala Kepolisian RI Jenderal Idham Azis terkait tewasnya warga Poso, Sulawesi Tengah, Qidam Al Fariski Mofance. Qidam diduga merupakan korban salah sasaran satuan tugas Tinombala.

"Pimpinan Pusat Muhammadiyah berpendapat bahwa kasus tersebut tidak seharusnya terjadi," seperti dikutip dari surat PP Muhammadiyah bertanggal 25 Juni 2020.

Surat yang ditandatangani Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas itu menyatakan keluarga Qidam telah menunjuk Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah sebagai kuasa hukum.

Dalam surat itu, PP Muhammadiyah menyatakan tewasnya Qidam bertentangan dengan tugas kepolisian untuk memberikan perlindungan dan keamanan, serta menambah banyak jumlah korban kekerasan yang dilakukan oleh aparat.

Atas peristiwa itu, PP Muhammadiyah menyampaikan tiga sikap, pertama menyesalkan secara mendalam tewasnya Qidam yang diduga dilakukan anggota polisi. Kedua, mendesak Kapolri memerintahkan pemeriksaan dan penyelidikan perkara ini, serta memproses hukum pihak-pihak yang diduga terlibat pembunuhan itu.

Advertising
Advertising

Ketiga, PP Muhammadiyah meminta Kapolri menjelaskan secara terbuka kepada masyarakat mengenai status para korban tewas, termasuk Qidam. Sebab, selama ini kepolisian selalu mengasosiasikan para korban terafiliasi dengan kelompok radikal, tanpa proses persidangan.

Majalah Tempo edisi 6 Juni 2020 menyebut Qidam merupakan warga Desa Tambarana, Poso Pesisir Utara berumur 20 tahun. Ia tewas pada 9 April 2020, diduga tewas diberondong peluru aparat. Qidam ditembak di Desa Tobe, Poso Pesisir Utara.

Qidam yang sehari-hari membantu kakeknya memanen Nilam itu sedang kabur karena berselisih dengan neneknya yang melarangnya pergi di tengah pandemi Covid-19. Qidam sempat meminta minum di rumah seorang warga Desa Tobe. Seorang penduduk melaporkan kehadiran pemuda asing itu ke polisi.

Tak lama kemudian, datanglah dua Satuan Tugas Tinombala mengepung rumah itu. Qidam berlari ke belakang dan terdengarlah rentetan suara tembakan. Di jenazah Qidam, ditemukan bekas pukulan dan sayatan di paha.

Berita terkait

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

4 hari lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

4 hari lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

4 hari lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

4 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

4 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

4 hari lalu

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

Pelantikan Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru itu dipimpin langsung oleh Kapolri dan dihadiri pejabat utama Mabes Polri di Rupatama, Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

4 hari lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tunjuk Andi Gani Nena Wea Jadi Staf Ahli Bidang Ketenagakerjaan untuk Urus Sengketa Buruh vs Pengusaha

4 hari lalu

Kapolri Tunjuk Andi Gani Nena Wea Jadi Staf Ahli Bidang Ketenagakerjaan untuk Urus Sengketa Buruh vs Pengusaha

Listyo Sigit mengatakan, penunjukan Andi Gani sebagai staf ahli Kapolri dilandasi banyak sengketa antara buruh dengan pengusaha.

Baca Selengkapnya

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

4 hari lalu

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyampaikan ada 71 titik dengan puluhan ribu buruh di seluruh Indonesia yang mengikuti aksi Hari Buruh Internasional 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

4 hari lalu

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, ditunjuk menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya