Presiden Joko Widodo bersiap memberikan keterangan saat mengunjungi Kantor Gugus Tugas Nasional COVID-19 yang berada di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Rabu, 10 Juni 2020. ANTARA/POOL/Sigid Kurniawan
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi menegaskan bahwa langka luar biasa atau extraordinary harus diambil jika ingin Indonesia bisa segera mengendalikan wabah Covid-19.
Ia berjanji siap mendukung apapun langkah jajaran kabinetnya, yang serius menghentikan penyebaran virus tersebut.
"Kalau minta perpu lagi, saya buatin perpu, kalau yang ada belum cukup. Asal untuk rakyat asal untuk negara. Saya pertaruhkan reputasi politik saya," kata Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna pada 18 Juni 2020, di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Kemarahan Jokowi ini diunggah dalam video di akun Youtube Sekretariat Presiden, Ahad, 28 Juni 2020. Ini merupakan sidang kabinet paripurna pertama yang digelar secara tatap muka, pasca Covid-19 menyerang pada Maret 2020 silam.
Sejak saat itu, Jokowi menilai tak ada progres signifikan yang dibuat oleh kabinetnya dalam mengendalikan pandemi itu. Ia menyebut hingga saat ini, masih ada ketidaksamaan perasaan di kabinetnya, bahwa Indonesia saat ini tengah menghadapi krisis.
Karena itu, Jokowi meminta jajaran kabinetnya agar sadar situasi dan bekerja lebih keras. Ia menegaskan upaya extraordinary harus dilakukan dan ia siap mendukungnya.
"Sekali lagi, langkah-langkah extraordinary betul-betul harus dilakukan, dan saya membuka, entah langkah-langkah politik, entah langkah-langkah kepemerintahan, akan saya buka. Langkah apapun yang extraordinary akan saya lakukan," kata Jokowi.