PDIP Sindir Partai yang Buang Badan Setelah Setujui RUU HIP

Kamis, 18 Juni 2020 17:09 WIB

Aparatur Sipil Negara (ASN) mengikuti upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni diselenggarakan di Monumen Nasional, Jakarta, Sabtu, 1 Juni 2019. Anies Baswedan mengingatkan pentingnya Keadilan Sosial untuk menjaga Persatuan Indonesia. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Aria Bima menyinggung adanya partai yang seolah lepas tangan terkait Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila atau RUU HIP.

Aria mengatakan RUU itu sebelumnya sudah disepakati sebagai usul inisiatif DPR. Menurut Aria, dari proses pandangan di Badan Legislasi semua kelompok fraksi sudah memberikan pandangan dan setuju membawa RUU HIP ke paripurna. Ia mengatakan di paripurna pun tak ada yang memberikan catatan.

"Tapi kemudian seolah-olah di publik lepas tangan dengan menyalahkan beberapa orang atau beberapa partai saja. Ini yang saya sangat menyayangkan jangan begitu lah," kata Aria dalam interupsinya di rapat paripurna, Kamis, 18 Juni 2020,

Aria mengakui memang banyak pandangan dari publik terkait RUU Haluan Ideologi Pancasila itu, termasuk yang tidak sepakat hingga menolak. Jika hendak dibatalkan, dia meminta prosesnya dilakukan sesuai mekanisme yang ada di DPR.

Aria mengusulkan DPR mematangkan kembali dengan mengundang seluruh pihak yang keberatan terhadap RUU Haluan Ideologi Pancasila ini. Menurut dia, pembicaraan itu bisa dilakukan dalam rapat dengar pendapat (RDP) oleh panitia kerja (panja) atau panitia khusus (pansus) yang akan dibentuk.

Advertising
Advertising

Aria menyampaikan interupsi ini setelah interupsi dari politikus Partai Keadilan Sejahtera Aboe Bakar Alhabsyi. Dalam interupsinya Aboe meminta agar RUU Haluan Ideologi Pancasila itu dibatalkan saja.

"Alangkah lebih baik jika kita batalkan saja rancangan undang-undang ini. Kita sampaikan kepada publik bahwa RUU ini akan didrop," kata Aboe.

Aria mengatakan PKS juga sudah memberikan dukungan terhadap RUU HIP dengan catatan-catatan. "Semua kesepakatan fraksi-fraksi yang muncul dari Baleg dibawa ke paripurna, yang semuanya juga sudah memberikan dukungan termasuk fraksinya Pak Aboe dengan catatan-catatannya," kata Aria Bima.

Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin yang memimpin paripurna meminta agar anggota tak saling mengomentari. Azis mengatakan perdebatan terkait RUU HIP sebaiknya dilakukan di alat kelengkapan dewan (AKD) terkait. "Saya hanya menegakkan aturan di dalam tatib Pasal 296 ayat (6) sesama anggota dilarang untuk mengomentari sesama anggota," kata Azis.

Berita terkait

Selain soal Sikap Politik, Hasto Sebut Rakernas PDIP Akan Bahas Strategi Hadapi Pilkada 2024

10 jam lalu

Selain soal Sikap Politik, Hasto Sebut Rakernas PDIP Akan Bahas Strategi Hadapi Pilkada 2024

Rakernas PDIP yang berlangsung pada 24 sampai 26 April itu akan memutuskan target di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Hadapi Pilkada 2024, PDIP: Solid dan Jangan Tertipu yang Mengaku Sahabat tapi Berkhianat

12 jam lalu

Hadapi Pilkada 2024, PDIP: Solid dan Jangan Tertipu yang Mengaku Sahabat tapi Berkhianat

Dalam rapat partai di Majalengka, Hasto minta kader PDIP waspadai pihak mengaku sahabat tapi sebenarnya pengkhianat.

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Usai Pilpres 2024, PDIP Akan Pertimbangkan Suara dari Bawah

12 jam lalu

Soal Sikap Usai Pilpres 2024, PDIP Akan Pertimbangkan Suara dari Bawah

Penentuan PDIP usai Pilpres 2024 nantinya akan dibahas dalam rakernas bersamaan dengan evaluasi peta politik pada pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

PDIP Khawatirkan Fenomena Calon Pemimpin Harus Punya Uang dan Koneksi dengan Aparat

13 jam lalu

PDIP Khawatirkan Fenomena Calon Pemimpin Harus Punya Uang dan Koneksi dengan Aparat

Sekjen PDIP, Hasto, mengatakan kondisi demokrasi Indonesia sedang terguncang akibat pragmatisme politik berlebihan di pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

16 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

3 Pesan Penting Megawati untuk Kader PDIP, Salah Satunya Jangan Pernah Bohong

18 jam lalu

3 Pesan Penting Megawati untuk Kader PDIP, Salah Satunya Jangan Pernah Bohong

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan sejumlah petuah kepada kadernya. Menekankan kadernya jangan bohong. Apa petuah lainnya?

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

18 jam lalu

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

20 jam lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pesan Megawati untuk Kader yang akan Maju Pilkada 2024: Perkuat Kedisiplinan dan Kejujuran

22 jam lalu

Pesan Megawati untuk Kader yang akan Maju Pilkada 2024: Perkuat Kedisiplinan dan Kejujuran

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memimpin rapat konsolidasi menjelang Pilkada 2024 yang diikuti sejumlah kader.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

1 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya