Daftar Teror Diskusi Papua, Usman Hamid: Supremasi Hukum Lemah

Reporter

Egi Adyatama

Jumat, 12 Juni 2020 10:30 WIB

Usman Hamid, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, saat di acara bedah visi-misi capres - cawapres dalam bidang Hak Asasi Manusia di gedung Komnas HAM, Jakarta, Rabu, 20 Februari 2019. Tempo/Ryan Dwiky Anggriawan

TEMPO.CO, Jakarta - Teror dan represi mewarnai sejumlah acara diskusi yang mengangkat tema tentang Papua dalam beberapa pekan belakangan.

Penggunaan teknologi informasi untuk diskusi di tengah pandemi Covid-19 membuat teror dilakukan secara digital.

Korbannya pun semakin beragam. Mulai dari Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid, aktivis kemanusiaan Veronica Koman, hingga dosen antropologi FIB UNIPA, I Ngurah Suryawan.

Bentuk intimidasinya juga beragam, mulai via telepon misterius ke nomor pribadi hingga zoombombing (mengganggu diskusi yang dilakukan di aplikasi Zoom meeting).

"Penyebabnya adalah lemahnya supremasi hukum (rule of law) dan kekakuan ideologis otoritas negara," kata Usman Hamid pada Sabtu silam, 6 Juni 2020.

Usman Hamid mengatakan zoombombing dan teror secara digital mencerminkan yang sebenarnya terjadi terhadap kemerdekaan berpendapat di ranah offline.

Represi terhadap kebebasan berpendapat di era Covid-19 pun, kata dia, memperlihatkan kelanjutan dari represi pada era sebelumnya.

Tempo menghimpun beberapa kasus teror terhadap penyelengara dan peserta diskusi seputar Papua dalam beberapa waktu belakangan ini:

1. Teror Penelepon Misterius di awal Mei
Dari catatan Amnesty International Indonesia, pada awal Mei lalu Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) mengalami teror. Tiga pembicara, termasuk Dosen Antropologi FIB UNIPA I Ngurah Suryawan dan Ketua AMP John Gobay dihubungi telepon dari orang tak dikenal puluhan kali.

Menurut Usman Hamid, para pembicara terpaksa diskusi tentang Papua itu harus log off dari diskusi virtual tersebut lalu masuk kembali menggunakan laptop.

Moderator diskusi juga jadi korban.

2. Diskusi FRI-WP
Hal serupa terjadi di diskusi via Zoom meeting yang digelar Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP). Korbannya Mikael Kudiyai, salah satu pembicara.

Tercatat sekitar 17 ribu penonton yang menyaksikan diskusi tersebut saat teror terjadi.

3. Penelpon Misterius di Diskusi Amnesty
Pada 4 Juni 2020, tiga pembicara dalam diskusi virtual bertema Laporan terbaru Amnesty International untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan judul “Civil and Political Rights’ Violations in Papua and West Papua”, mendapat penelepon misterius.

Para penelepon menggunakan nomor luar negeri dan berbeda-beda tiap waktunya. Telepon pun dilakukan saat para pembicara tengah memaparkan materinya.

Yuliana S Yabansabra dari Elsham Papua yang juga menjadi korban, mengatakan ini bentuk pembatasan kebebasan berpendapat.

"Mereka tak mau kita bicara tak mau kita sampaikan apa yang benar-benar terjadi di Papua," kata Yuliana.

4. Teror terhadap Mahasiswa Unila
Yang paling baru adalah ancaman dari orang yang tidak kenal terhadap dua mahasiswa aktivid Unit Kegiatan Mahasiswa Teknokra Universitas Lampung, pada Rabu, 10 Juni 2020.

Teror ini diduga terjadi karena mereka mengadakan diskusi bertema diskriminasi rasial terhadap Papua pada Kamis, 11 Juni 2020.

Teror dialami dua anggota Teknokra melalui pesan singkat Whatsapp sampai peretasan akun ojek online.

"Iya ada teror sampai memberikan ancaman," ujar Pimpinan Umum Teknokra Chairul Rahman Arif saat dihubungi, Rabu 10 Juni 2020.

Chairul menerima sejumlah pesan bernanda ancaman bahkan menyertakan alamat dan indentitas kedua orang tuanya. Dalam pesan tersebut diskusi soal rasial terhadap Papua dituding sebagai provokasi

Diskusi itu menghadirkan sejumlah pembicara, yaitu Juru Bicara Front Rakyat Indonesia for West Papua Surya Anta Giting, Ketua Aliansi Mahasiswa Papua Jhon Gobai, dan Tantowi Anwar yang mewakili Serikat Jurnalisme untuk Keberagaman.

5. Zoombombing di Sidang
Tak hanya diskusi, gangguan juga terjadi dalam sidang Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) tentang gugatan pemblokiran internet di Papua dan Papua Barat oleh Pemerintah.

Gangguan dilakukan dengan Zoombombing dalam bentuk mengirimkan gambar-gambar porno dalam sidang yang dapat disaksikan lewat aplikasi Zoom.

"Itu (persoalan) serius. Karena itu link Zoom resmi dari pengadilan," ujar Usman Hamid.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

12 jam lalu

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

23 jam lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

1 hari lalu

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno membenarkan KKB Intan Jaya menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

2 hari lalu

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

Hakim memvonis eks Kadis PUPR Papua, Gerius One Yoman dengan hukuman empat tahun delapan bulan penjara dan uang pengganti Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

2 hari lalu

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

Otsus Papua bukan merupakan penyelesaian atau resolusi konflik Papua.

Baca Selengkapnya

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

2 hari lalu

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

Alissa Wahid menduga TNI kembali menyebut OPM itu karena sudah kewalahan mengatasi kelompok pro-kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

2 hari lalu

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

Lettu Inf Muhammad Fardhana tunangan pedangdut Ayu Ting Ting, pimpin pemasangan aliran listrik Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

3 hari lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

5 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

5 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya