Cerita Ikhtiar Warga Yogyakarta Mandiri Pangan di Tengah Pandemi

Jumat, 5 Juni 2020 09:11 WIB

Warga menanam selama pandemi Covid-19 di Kecamatan Banguntapan, Perbatasan Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta. Inisiatif berkebun ini datang dari Wahana Lingkungan Hidup, Solodaritas Pangan Jogja, Jaringan Gusdurian, dan Warga Miliran Kota Yogyakarta (TEMPO/Shinta Maharani)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Warga kampung Miliran, Yogyakarta, Dodok Putra Bangsa terlihat menyirami aneka sayur di bawah sengatan sinar matahari pada Kamis, 4 Juni 2020. Kangkung, bayam, cabai rawit, dan pisang tumbuh subur di lahan seluas 36x12 meter.

Di tengah ketidakpastian wabah, Dodok, aktivis gerakan Warga Berdaya, menginisiasi gerakan menanam sayur dengan meminjam lahan milik Koordinator Jaringan Gusdurian Alissa Qotrunnada Munawaroh atau Alissa Wahid.

Lahan milik Alissa Wahid itu semula hanya ditumbuhi rumput ilalang. Pekarangan itu berada di Kecamatan Banguntapan, perbatasan Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta.

Sebulan lalu, Dodok bersama Solidaritas Pangan Jogja, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Yogyakarta, dan Jaringan Gusdurian menginisiasi gerakan bersama menanam sayur untuk mengantisipasi krisis pangan. "Mengajak masyarakat manfaatkan pekarangan supaya berdaulat pangan," kata Dodok, Jumat, 5 Juni 2020.

Warga bergotong royong mengolah lahan yang ditumbuhi perdu dan rumput, menanam beraneka macam benih sayuran, dan memupuk, dan menyirami. Dana untuk mengolah sayur dan membeli pupuk didapatkan dari donasi Walhi Yogyakarta, kurang lebih sekitar Rp 3 juta.

Advertising
Advertising

Lahan yang hanya ditumbuhi perdu itu kini menjadi hijau oleh sayuran yang menghampar. Kangkung, sawi, bayam, ketela, terong, cabai, pisang, singkong, kacang panjang tumbuh subur di pekarangan itu. Sayur sehat itu dipupuk menggunakan pupuk kandang dan fermentasi kencing kelinci.

Menurut Dodok, sayur yang dipanen akan disebarkan ke dapur-dapur umum Solidaritas Pangan yang membantu menyediakan pangan untuk warga terdampak pandemi. Solidaritas Pangan Jogja selama ini memberikan makanan gratis ke pengayuh becak, pemulung sampah, warga miskin perkotaan, pekerja seks, waria, dan eks tahanan politik yang hidup miskin.

Selain berkebun, warga juga menggelar diskusi rutin bertema kedaulatan pangan agar publik mendapat pasokan ilmu pengetahuan tentang pentingnya menjaga bumi dan lingkungan. Diskusi perdana berlangsung secara daring pada Jumat, 5 Juni yang dijadwalkan menghadirkan Alissa Wahid.

<!--more-->

Inisiatif berkebun juga dilakukan Sekolah Gajahwong Yogyakarta. Dampak pandemi membuat aktivitas sekolah terhenti. Tak ada pemasukan sama sekali. Padahal, sekolah harus membiayai tenaga pendidik yang datang ke rumah-rumah untuk mendampingi siswa.

Dalam kondisi normal, sekolah informal untuk kalangan miskin perkotaan ini membiayai kebutuhan operasional dengan menjual sampah lewat bank sampah yang mereka miliki. Sekolah ini menampung donasi sampah dari berbagai pihak, yakni hotel, kampus, dan kantor. Tapi, pandemi Covid-19 membuat hotel sepi tamu dan perkantoran tutup.

Pendiri sekolah Gajahwong, Faiz Fakhruddin mengatakan untuk menutup kebutuhan operasional, pengelola sekolah kemudian bersiasat dengan menjual sayur mayur hasil panenan di kebun mereka. Sayur mayur ini ditanam oleh delapan tenaga pengajar.

Mereka telah memanen sayuran dan mendistribusikannya untuk memenuhi gizi kalangan miskin perkotaan. "Sistem donasi. Sayur kami dibeli lalu didistribusikan untuk warga miskin," kata Faiz.

Bayam, kangkung, dan kemangi telah dipanen di kebun sekolah seluas 15x20 meter.Kebun sayur itu menjadi andalan untuk pemasukan. Mereka mengandalkan donatur. Sayuran yang dipanen itu digunakan untuk memenuhi komunitas pemulung sampah dan warga miskin yang tinggal di Kali Code. Gajah Wong menamakan program untuk bertahan di tengah pandemi ini sebagai donor sayur.

Kebun sayur ini biasanya digunakan sekolah sebagai media pembelajaran karena sekolah ini menekankan pada lingkungan dan sosial atau gotong royong. Selain kangkung dan bayam, di kebun itu tumbuh subur kemangi dan cabai. Kebun yang berdekatan dengan kandang kambing ini menggunakan pupuk organik. "Siswa sekolah kami tekankan menjaga lingkungan, belajar berkebun jadi praktek langsung," kata Faiz.

Berita terkait

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

35 menit lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

2 jam lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

2 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

2 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

3 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

3 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

4 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya