WNI dari Luar Negeri Cemaskan Fasilitas Karantina di Asrama Haji

Senin, 18 Mei 2020 20:10 WIB

Petugas merapikan tempat tidur calon jemaah haji di gedung D3, Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019. Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin memastikan keberangkatan jemaah haji gelombang pertama ke Saudi Arabia dimajukan satu hari menjadi 6 Juli 2019. ANTARA/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Salah seorang warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Amerika Serikat, Haris Apriyanto, menceritakan kecemasan sejumlah WNI dari luar negeri yang sudah tiba maupun yang hendak kembali ke Tanah Air. Haris mengaku mendapatkan cerita tersebut dari grup Whatsapp dan Telegram beranggotakan para WNI di Amerika Serikat yang dibuat sejak bulan lalu untuk saling berbagi informasi.

"Sejak 12 jam yang lalu, saya mendapat kabar dan dokumentasi dari peraturan yang berubah-ubah dan ketidaksiapan fasilitas karantina terpusat yang disediakan pemerintah," kata Haris ketika dihubungi, Senin, 18 Mei 2020.

Yang menjadi muasal kekhawatiran adalah lokasi karantina di Asrama Haji. Dari video-video yang dikirimkan WNI yang sudah tiba di Indonesia, Haris berpendapat Asrama Haji tidak siap dan layak dijadikan tempat karantina terpusat.

Ia menilai sanitasi kurang memadai hingga tempat tersebut bisa malah kontraproduktif dari fungsinya. Mereka khawatir, orang yang dikarantina malah menjadi rentan terinfeksi Covid-19 atau terkena penyakit lainnya seperti diare hingga demam berdarah.

"Hal ini semakin memprihatinkan jika mengingat orang yang dikarantina juga terdapat kelompok yang rentan. Misalnya ibu hamil, ibu menyusui, lansia, difabel, bayi, dan balita," ujar Haris.

Advertising
Advertising

Dari video yang dibagikan, terlihat satu kamar di Asrama Haji itu berisi setidaknya delapan ranjang. Namun menurut Haris, berdasarkan penuturan rekannya, satu kamar akan diisi oleh empat orang.

"Setelah penerbangan 38 jam, diminta untuk tinggal di fasilitas seperti ini justru membuat khawatir," kata mahasiswa Master of Public Health in Global Health di University of Washington ini.

Haris berpendapat hal ini sebenarnya bisa diprediksi dan disiapkan jauh-jauh hari oleh pemerintah Indonesia. Sebab, masih banyak WNI di luar negeri yang hendak kembali di Indonesia.

Salah yang bisa menjadi alternatif menurut dia adalah karantina terpusat dengan biaya ditanggung oleh masing-masing individu. "Atau jika bisa tetap didukung oleh pemerintah." Kedua, pemerintah menyiapkan dan mencari fasilitas lain yang memenuhi standar kesehatan lingkungan dan sanitasi yang memadai.

Pemerintah memang memberlakukan karantina terpusat untuk WNI yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta dari luar negeri. Mereka harus menjalani serangkaian prosedur dan tes Covid-19. Sambil menunggu hasil tes, para WNI dikarantina di tempat yang telah disediakan pemerintah. Beberapa tempat yang digunakan ialah Wisma Atlet, Asrama Haji Pondok Gede, dan Asrama Haji Bekasi.

Selain lokasi karantina, Haris mengatakan health certificate juga menjadi persoalan. Beberapa orang, kata dia, bercerita bahwa health certificate tak diperiksa oleh petugas bandara. Menurut protokol yang dibuat pemerintah Indonesia, WNI yang kembali sedapat mungkin harus membawa health certificate yang menunjukkan negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR.

Padahal, ujar Haris, untuk mendapatkan tes PCR sendiri amatlah sulit. Di Amerika Serikat, tes PCR harus dilakukan dengan rekomendasi dari dokter. "Kalau tidak ada gejala, cukup susah untuk tes PCR. Itu pun perlu beberapa hari menunggu hasilnya."

Haris mengatakan ia berencana pulang ke Tanah Air pada Juni mendatang. Namun ia menilai persoalan birokrasi termasuk karantina ini membingungkan dirinya dan ratusan WNI lain yang berencana kembali ke Indonesia.

Berita terkait

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

2 jam lalu

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

Maarten Paes memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

4 jam lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

21 jam lalu

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

Maarten Paes yang telah resmi menjadi WNI pada Selasa, 30 April 2024, mengaku tak sabar untuk bermain bersama timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

1 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Kemenag Luncurkan Gerakan Senam Haji Jaga Ketahanan Fisik Jemaah

3 hari lalu

Kemenag Luncurkan Gerakan Senam Haji Jaga Ketahanan Fisik Jemaah

Gerakan Senam Haji dikemas untuk menjaga kebugaran dan ketahanan fisik jemaah.

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

4 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

5 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

5 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

5 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya