BNPB Cerita Gugus Tugas Kesulitan Kumpulkan Data Terkait Covid-19

Reporter

Antara

Rabu, 13 Mei 2020 13:36 WIB

Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan cepat atau rapid test COVID-19 secara acak kepada pedagang dan pembeli di Pasar Larangan setelah salah satu pedagang positif virus corona, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu, 6 Mei 2020. Hingga Jumat, terdapat 152 kasus positif corona, dengan 14 pasien sembuh dan 17 meninggal. ANTARA/Umarul Faruq

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB), Bambang Surya Putra, mengatakan ego sektoral masih menjadi kendala pendataan untuk menanggulangi wabah Covid-19.

"Yang paling sulit diatasi adalah adanya ego sektoral," katanya dalam konferensi pers bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu, 13 Mei 2020.

Ia mengatakan upaya untuk mendapatkan data tentang pasien Covid-19 masih sulit dilakukan. Sebab, kata dia, data pasien mendapat perlindungan yang sangat ketat di bawah Undang-Undang Kesehatan.

Oleh karena itu, tim Gugus Tugas, yang tidak hanya terdiri dari anggota di bidang kesehatan, kesulitan untuk bisa dengan cepat mendapatkan data tentang pasien.

"Ada berbagai orang yang ingin mempercepat bagaimana flow data itu bisa segera kita akuisisi. Untuk mendapatkan angka yang positif yang memiliki dasar tentunya kita juga harus tahu pasiennya siapa, tinggalnya di mana, benar positif, ODP atau lainnya," kata dia.

Dengan kondisi tersebut, kata dia, Gugus Tugas tidak dapat dengan mudah melakukan negosiasi pengiriman data.

Ia mengakui upaya untuk mendapatkan informasi data secara masif dari seluruh daerah sulit dilakukan karena pada awal bencana Covid-19 belum ada jaringan komunikasi yang terbentuk. "Belum terbentuk SOP yang tepat untuk kemudian Anda harus melapor, misalnya dari rumah sakit ke dinas kabupaten, ke provinsi, nasional," ujarnya.

Bambang mengatakan mekanisme membagi data juga belum terbentuk. Sementara itu, sistem pemerintahan Indonesia yang mengenal adanya otonomi daerah dan pemerintahan pusat juga, kata dia, mengharuskan tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 untuk melakukan sejumlah penyesuaian.

"Jadi jangkauan Kemenkes itu hanya sampai ke provinsi. Nah, kabupaten atau kota itu sebenarnya tidak melaporkan ke Kemenkes. Dengan kondisi seperti itu, tentunya harus ada penyesuaian-penyesuaian," katanya.


Berita terkait

Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

12 jam lalu

Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

Menko PMK Muhadjir Effendy meminta Sumatera Barat bisa mencanangkan sadar bencana setiap harinya dalam puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

14 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

2 hari lalu

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Ruang Turun, Warga Dilarang Memasuki Kampung Pumpente dan Laingpatehi

2 hari lalu

Status Gunung Ruang Turun, Warga Dilarang Memasuki Kampung Pumpente dan Laingpatehi

Kampung Pumpente dan Laingpatehi masuk dalam radius kawasan rawan bencana di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

2 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

2 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Penurunan Risiko Bencana Sepatutnya Jadi Indikator Kepala Daerah

3 hari lalu

Ma'ruf Amin Sebut Penurunan Risiko Bencana Sepatutnya Jadi Indikator Kepala Daerah

Wapres Ma'ruf Amin meminta dalam penanggulangan bencana berbagai tindakan preventif penyelamatan dan rehabilitasi harus dieksekusi secara sinergi.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

3 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya