TEMPO Interaktif, Surabaya: Pengungsi korban lumpur Lapindo masih akan merayakan hari raya Idhul Fitri di lokasi pengungsian Pasar Baru Porong. "Wong saat ini saja pengurusan realisasi uang kontrak belum selesai, pasti Idhul Fitri nanti kita masih merayakannya di pasar," kata koordinator pengungsi Sunarto, Minggu (7/9).
Menurut Sunarto, pengungsi sebenarnya berharap realisasi ganti rugi dan pembayaran uang kontrak bisa dicairkan sebelum puasa, tapi karena kesepakatan antara pengungsi dan juru bayar Minarak Lapindo Jaya baru diteken awal puasa, realisasi pembayaran pun akhirnya molor dan baru saat ini bisa diproses.
Proses pembayaran uang paket kontrak rumah senilai Rp 5 juta untuk kontrak rumah dua tahun plus Rp 500 ribu untuk uang pindahan, dan uang makan Rp 300 ribu per bulan per jiwa selama enam bulan berturut-turut, sebenarnya sudah dimulai sejak Kamis lalu. Hanya saja, jumlah pengungsi yang mencapai 563 keluarga (1.927 jiwa) membuat proses administrasi pembayaran uang paket kontrak ini kemungkinan baru berakhir pada Kamis depan.
"Ini pun belum menjamin langsung bisa cair, katanya sih harus menunggu seminggu, baru uangnya bisa diambil," tambah Sunarto. Setelah mendapatkan uang kontrak, pengungsi tidak langsung meninggalkan lokasi pengungsian. "Kami sepakat akan tetap di pengungsian hingga uang muka ganti rugi juga cair," tambah Sunarto.
Padahal, proses administrasi pembayaran uang muka ganti rugi 20 persen ini baru akan dilakukan setelah seluruh pembayaran uang paket kontrak rumah selesai, sehingga realisasi pembayaran ganti rugi kemungkinan akan molor hingga usai Lebaran mendatang.
Para pengungsi sendiri sejak Kamis lalu sebenarnya telah bersiap untuk segera meninggalkan lokasi pengungsian yang telah dua tahun mereka diami. Hanya saja, mereka nampaknya harus lebih bersabar menunggu proses selesainya pembayaran uang muka ganti rugi 20 persen.
Saat dihubungi terpisah, Sosial Support Minarak Lapindo Jaya, Suliono, membenarkan jika proses pencairan uang muka ganti rugi bagi pengungsi paling cepat akan dilakukan sepekan setelah mereka menandatangani kesepakatan kontrak.
"Yang paling awal tanda tangan adalah hari Kamis lalu, kemungkinan Senin (15/9) sepekan lagi baru bisa cair ke rekening mereka," kata Suliono. Menurut dia, setelah seluruh proses pembayaran uang kontrak selesai, barulah akan dilakukan proses pembayarkan ganti rugi bagi aset rumah dan tanah pengungsi.
Meski demikian, untuk mempercepat pembayaran uang muka ganti rugi 20 persen ini, Minarak sejak saat ini juga telah melakukan verifikasi terhadap berkas warga. Bahkan, dari 465 berkas milik warga yang telah diajukan ke Minarak, sebanyak 321 berkas telah lolos verifikasi dan siap diberikan uang muka ganti rugi 20 persen.
"Kita juga masih terus menyelesaikan pemrosesan 144 sisa berkas milik pengungsi," tambah Suliono.
Untuk mengantisipasi molornya pengosongan lokasi pengungsian, kata Suliono, Minarak juga telah berkoordinasi dengan Himpunan Pedagang Pasar (HPP) Porong. "Bersama HPP dan pengungsi, kita telah sepakat untuk memberikan waktu bagi pengungsi hingga usai Lebaran tetap bisa menempati pasar baru," ujarnya.
Sementara itu, Ketua HPP Porong Abdul Fanan Ahmad berharap waktu yang diberikan kepada pengungsi bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga para pedagang segera bisa menempati lokasi pasar baru tersebut.
Pedagang pasar lama Porong yang siap untuk pindah ke pasar baru Porong, menurutnya, mencapai dua ribuan pedagang. "Kami juga berharap, sambil menunggu pengungsi pindah, pemerintah daerah harus memperbaiki pasar," kata Abdul Fanan. Perbaikan ini diperlukan karena beberapa bagian pasar telah rusak setelah lebih dari dua tahun ditempati pengungsi.
ROHMAN TAUFIQ
Berita terkait
Apa Kabar Kawasan Lumpur Lapindo di Sidoarjo Saat Ini?
17 April 2023
Sudah 17 tahun berlalu, tetapi lumpur lapindo tidak kunjung menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Bagaimana kondisi saat ini?
Baca SelengkapnyaPotensi Mineral Litium dari Lumpur Lapindo di Sidoarjo
2 Februari 2023
Badan Geologi ukur kandungan litium, stronsium dan logam tanah jarang dalam sampel endapan lumpur Lapindo. Dari bencana menjadi berkah. Mungkinkah?
Baca SelengkapnyaDPR Desak Pemerintah Kejar Utang Lapindo, Kemenkeu Serahkan ke Kejaksaan Agung
14 Oktober 2022
DPR meminta pemerintah segera menuntaskan penagihan piutang negara atas dana talangan kasus lumpur Lapindo.
Baca SelengkapnyaRekomendasi Puluhan Destinasi Wisata Sidoarjo, Bukan Cuma Pulau Lumpur Lapindo
24 Mei 2022
Kabupaten Sidoarjo salah satu wilayah di Jawa Timur memiliki beragam destinasi wisata. Berikut puluhan destinasi wisata Sidoarjo.
Baca SelengkapnyaIni Metode Ekstraksi Logam Tanah Jarang Lumpur Lapindo Menurut Pakar Kimia Unair
1 Februari 2022
Proses pemisahan logam tanah jarang di lumpur Lapindo bisa menggunakan senyawa ionik inprinting polimer.
Baca SelengkapnyaDitemukan di Lumpur Lapindo, Apa Itu Logam Tanah Jarang?
28 Januari 2022
Logam tanah jarang atau rare earth merupakan sebuah elemen yang terdiri dari 17 unsur logam.
Baca SelengkapnyaDitemukan di Lumpur Lapindo, Ini Beragam Manfaat Logam Tanah Jarang
28 Januari 2022
Logam tanah jarang bermanfaat untuk penggunaan teknologi tinggi, seperti pembuatan pesawat antariksa, semikonduktor, dan lampu teknologi tinggi.
Baca SelengkapnyaLogam Tanah Jarang di Tapanuli Utara Diselidiki Tahun Ini
22 Januari 2022
Kandungan critical raw material dalam Lumpur Lapindo lebih berlimpah daripada logam tanah jarang. Temuan penelitian yang baru berakhir Desember lalu
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Kecelakaan Maut di Balikpapan hingga Perpanjangan PKPU Garuda
21 Januari 2022
Berita terkini bisnis sepanjang siang ini dimulai dari Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia soal kecelakaan maut di Balikpapan hingga soal PKPU Garuda.
Baca SelengkapnyaTemuan Potensi Logam Tanah Jarang di Lumpur Lapindo, ESDM Ungkap Perkembangannya
21 Januari 2022
Kementerian ESDM melakukan kajian yang lebih rinci dan sistematis mengenai potensi logam tanah jarang di lumpur Lapindo, Sidoarjo.
Baca Selengkapnya