Virus Corona, Pemkot Yogyakarta Gelar Tes Massal

Sabtu, 9 Mei 2020 03:31 WIB

Bilik Swab untuk memeriksa pasien terduga terinfeksi virus corona atau COVID-19 yang dikembangkan oleh Dosen Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Jaka Widada. Kredit: Istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta akhirnya ikut membuka layanan tes massal virus Corona atau Covid-19 untuk warga yang sempat mengunjungi supermarket Indogrosir Sleman.

Ini dilakukan pasca ditemukannya kasus karyawan yang positif terinfeksi Covid-19 di pusat belanja itu.

"Tekait dengan kasus Indogrosir di Sleman, Pemkot Yogyakarta akan menggelar rapid test massal untuk warga kota pada 12-14 Mei," kata Heroe Poerwadi, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid -19 Kota Yogya, Jumat 8 Mei 2020.

Pusat kulakan terbesar di Sleman itu sudah ditutup sejak 5 Mei 2020 lalu dan sekitar 300 karyawannya sudah mengikuti rapid test. Hasilnya sebanyak 57 orang reaktif atau terindikasi terinfeksi virus Corona.

Heroe yang juga wakil wali kota Yogyakarta itu mengatakan warga, yang pernah datang ke pusat kulakan itu, agar mendaftar secara daring sehingga bisa mengikuti rapid test ini.

Advertising
Advertising

Ini dilakukan dengan cara mengakses layananan Corona Monitoring System (CMS).

Ini merupakan aplikasi yang dibuat Pemkot Yogyakarta untuk memonitor penyebaran Covid-19 di Kota Yogyakarta yang ada di laman corona.jogjakota.go.id.

Dari aplikasi itu, warga akan diminta mengisi beberapa pertanyaan seputar kondisi dirinya.

Selanjutnya, dari data itu warga yang sempat berkunjung ke Indogrosir diminta menunggu panggilan dari puskesmas terdekat wilayah tinggalnya untuk melakukan rapid test, yang diselenggarakan di puskesmas di area tempat tinggalnya.

Pemkot Yogyakarta menjadwalkan menyediakan kuota rapid test massal untuk 700 warga. Harapannya rapid test itu bisa menelusuri lebih jauh sebaran Covid 19 dari kasus Indogrosir itu.

Heroe mengatakan rapid test massal ini juga sebagai alat mendeteksi peta sebaran terbaru penularan Covid-19 di Kota Yogyakarta.

"Dari pemetaan itu nantinya bisa menjadi acuan tracing terhadap titik titik pertemuan yang punya potensi sebagai titik sebaran," katanya.

Heroe menambahkan Pemkot Yogya akan mengkonsultasikan hasil rapid test itu dengan Pemerintah DIY.

"Sebab jika di Sleman menargetkan (kuota) 1.500 rapid test massal dan Kota Yogya (kuota) 700 rapid test, yang harus dipikirkan selanjutnya penyiapan rumah sakit untuk menindaklanjuti hasilnya," ujarnya.

Heroe mengatakan saat ini ada 45 kamar isolasi yang tersebar di 7 rumah sakit rujukan di Kota Yogyakarta. Saat ini Pemkot Yogya juga sudah mencoba mendorong semua rumah sakit rujukan, agar bersiap-siap menambah kamar isolasi sebagai antisipasi hasil test massal itu.

"Kondisi ini perlu kerjasama antar pemerintah kabupaten/kota dan provinsi, mengingat transmisi lokal yang sedang kami tracing ini punya potensi sebaran agak luas," ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Sleman sebelumnya akan melakukan RDT (rapid test) massal untuk pengunjung Indogrosir yang mendatangi supermarket itu pada tanggal 25 April - 4 Mei 2020.

Rapid test khusus pengunjung Indogrosir itu akan dilaksanakan pada tanggal 12-14 Mei 2020 di GOR Pangukan Sleman.

Adapun kuota RDT di GOR Pangukan Sleman adalah 1.500 RDT yang akan dibagi dalam layanan selama tiga hari berturut-turut.

Kasus Covid-19 di Indogrosir bermula dari temuan kasus pasien dengan kode 79 yang sempat pingsan di supermarket itu pada 18 April 2020.

Pasien yang merupakan karyawan Indogrosir itu pada 24 April dinyatakan positif (confirmed) Covid-19 dan sampai saat ini masih dirawat di ruang isolasi RS Hardjolukito Sleman.

Kepala Dinas Kesehatan Dinkes Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo kepada Tempo menuturkan belum mengetahui persis dari klaster manakah penularan awal karyawan Indogrosir yang sudah dinyatakan positif.

Dia belum bisa memastikan jika penularan awal Indogrosir terkait dengan klaster besar penularan di Yogya, yaitu klaster Jamaah Tabligh Jakarta maupun Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Bogor.

“Untuk karyawan yang positif pertama di Indogrosir itu, temuannya bukan dari hasil rapid test yang digelar tanggal 2 Mei,” ujar Joko.

Meski demikian, Joko menuturkan, pihaknya mendapatkan informasi awal dari hasil rapid test virus Corona karyawan Indogrosir itu ada yang tertular dari klaster Gereja. "Dari hasil rapid test yang reaktif tanggal 2 Mei, infonya ada yang dari klaster Gereja," ujar Joko soal infeksi virus Covid-19.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

8 jam lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

10 jam lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

13 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

2 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

2 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya