TEMPO Interaktif, BANDUNG:Puluhan mahasiswa Bandung melakukan aksi jalan mundur dari Gedung Sate menuju kantor Pertamina Cabang Bandung, Jumat (5/9) siang ini. Beberapa mahasiwa pria diantaranya rela melepas alas kaki demi protes mereka atas kebijakan konversi minyak tanah ke Elpiji. "Panasnya kaki kita tidak sebanding dengan penderitaan rakyat kawan-kawan," ujar mereka. Presiden BEM IT Telkom M Dewangga, juru bicara aksi itu mengatakan, aksi mereka itu untuk menyindir kebijakan pemerintah dalam konversi minyak tanah menuju gas elpiji. Kebijakan ini dinilai mereka merupakan langkah mundur pemerintah karena membuat rakyat semakin menderita. Soalnya konversi yang dilakukan pemerintah itu belum tuntas tapi minyak tanah sudah dicabut, ujarnya.Menurut Dewangga, mereka menuntut pemerintah meninjau kembali kebijakan konversi itu karena dalam prakteknya, sudah terbukti menyengsarakan rakyat. Ketika minyak tanah sudah ditarik, gas Elpiji sebagai penggantinya yang dijanjikan harganya murah malah langka dan melambung harganya. "Kami menuntut agar segera melakukan operasi pasar," katanya.Di Kantor Pertamina mereka mengobral orasi yang mengecam kebijakan itu. Mereka meminta bertemu dengan perwakilan Pertamina itu untuk meminta penjelasan atas kebijakan itu. Karena tidak ada yang menemuinya mereka mengancam masuk ke gedung itu. Mereka membuktikan ancamannya dengan maju terus mendekati pintu kaca gedung itu yang dijaga polisi. "Kita yang masuk atau mereka yang keluar," katanya.Perwakilan Pertamina akhirya menemui pengunjuk rasa. Sales Representative Retail BBM PT Pertamina Sales Area Bandung Zibali mengatakan, pihaknya sudah menghentikan penyaluran minyak tanah di Kota Bandung, Kota Cimahi, dan sebagian besar wilayah Kabupaten bandung kecuali 7 kecamatannya. Pertamina, papar Zibali, tidak bisa menggelar operasi pasar untuk minyak tanah di daerah yang sudah dikonversi. Operasi pasar yang bisa dilakukan, diperuntukkan bagi gas elpiji 3 kilogram. Kendati begitu, paparnya, pihaknya tengah menyisir ulang pembagian kompor plus tabung gas Elpiji 3 kilogram di wilayah yang telah dikonversikan itu untuk membagikannya bagi yang belum menerima. Katanya, program konversi itu tidak akan berhasil jika minyak tanah masih beredar.Penjelasan Zibali terus dicecar oleh pengunjuk rasa. Dialog itu berujung pada debat kusir. Hingga pihak mahasiswa yang merasa tidak puas meminta Pertamina melakukan langkah-langkah yang diperlukan agar situasi ini berubah sebulan lagi. "Kami akan mengawasi," kata seorang mahasiswa sebelum mengakhiri unjuk rasa.Ahmad Fikri