Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) berada di pesawat Garuda yang disewa khusus di Bandar Udara Internasional Velana, Maldives, Jumat 1 Mei 2020 malam. KBRI Colombo merepatriasi mandiri geelombang kedua dengan memulangkan 347 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Sri Lanka dan Maladewa ke Indonesia akibat pandemi Virus Corona (COVID-19). ANTARA FOTO/Lutfi Andaru
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi mewanti-wanti potensi terjadinya gelombang kedua Covid-19 di Indonesia menyusul banyaknya pekerja migran atau TKI yang akan pulang.
Dia menjelaskan saat ini terdapat 89 ribu pekerja migran yang sudah kembali. Jumlah tersebut diperkirakan bakal terus bertambah.
“Mungkin akan bertambah 16 ribu orang yang akan datang," ujar Jokowi saat membuka Rapat Kabinet Terbatas via telekonferensi dari Istana Bogor, Jawa Barat, hari ini, Senin, 4 Mei 2020.
Menurut Presiden Jokowi kondisi itu perlu ditangani dan dikawal dengan baik di lapangan.
"Jangan sampai muncul (Covid-19) gelombang kedua."
Maka Jokowi memerintahkan jajarannaya memonitor secara ketat Covid-19 untuk mencegah potensi penyebaran, baik di klaster pekerja migran, klaster jemaaht tabligh, klaster rembesan pemudik, hingga klaster industri.
Jokowi pun mengingatkan para menteri agar memastikan apakah industri-industri yang diizinkan beroperasi sudah melakukan protokol kesehatan secara ketat.
Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati
3 jam lalu
Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan Presiden Jokowi yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Megawati dan Prabowo
