Komisi Hukum DPR Desak KPK Telusuri Program Kartu Pra Kerja

Rabu, 29 April 2020 15:28 WIB

Arteria Dahlan. Facebook/@Arteria Dahlan

TEMPO.CO, Jakarta - Para anggota Komisi Hukum DPR kompak meminta KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mengawasi penggunaan anggaran Program Kartu Pra Kerja.

Komisi Hukum menyoroti penunjukan delapan vendor pelatihan online dalam program Pra Kerja tanpa tender dengan anggaran pelatihan mencapai Rp 5,6 triliun.

"Bagaimana bisa terjadi (seperti itu), bagaimana strategi pengawasannya," kata politikus PDIP Arteria Dahlan dalam rapat kerja dengan KPK di Gedung DPR, Jakarta, hari ini, Rabu, 29 April 2020.

Politikus Partai Gerindra Habiburokhman menilai ide program Kartu Pra Kerja sejatinya baik. Namun, pelaksanaannya berantakan.

Maka dia meminta KPK menelusuri pihak-pihak yang diduga mencari keuntungan di balik program yang menyedot anggaran APBN 2020 hingga total Rp 20 triliun tersebut.

"Jangan sampai Pak Jokowi ditipu sama anak kecil," ucap Habiburokhman. "Kami geregetan, Pak. jangan ada yang berani-berani mengambil kesempatan."

Politikus Partai Demokrat Hinca Pandjaitan berpendapat tidak layak pemerintah menunjuk delapan vendor pelatihan online tanpa tender.

"Potensinya sangat besar sekali terjadi penyalahgunaan. Tidak tepat dan tidak berdaya guna meraup keuntungan begitu besar dan tanpa tender," tuturnya.

Adapun politikus Partai Keadilan Sejahtera Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan anggaran pelatihan dalam program Kartu Pra Kerja sebesar Rp 5,6 triliun terlalu besar.

Menurut dia, materi serupa bisa disaksikan di situs YouTube.co.

"Seharusnya kontennya dibuat Kementerian Koperasi dan UKM. Bagikan gratis (kontennya) dan uangnya dipakai untuk modal kerja."

Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan KPK menerima semua informasi yang soal program Kartu Prakerja tapi tidak bisa sembarangan menetapkan telah terjadi penyimpangan.

Menurut dia, KPK perlu menggali semua informasi, fakta, dan bukti yang sebelum menyatakan ada tindak pidana korupsi.

"Kami tidak bisa kerja grusa-grusu."

Berita terkait

Sederet Respons Komisi Pertahanan DPR Soal Rencana Bahas Revisi UU TNI

21 menit lalu

Sederet Respons Komisi Pertahanan DPR Soal Rencana Bahas Revisi UU TNI

Santer terdengar kabar DPR akan menggodok kembali revisi UU TNI, namun Komisi I menekankan bahwa pihaknya belum ada pembahasan.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri, Imparsial Kritik Poin Perpanjangan Usia Pensiun Polisi

8 jam lalu

Revisi UU Polri, Imparsial Kritik Poin Perpanjangan Usia Pensiun Polisi

Peneliti Imparsial mengkritik wacana revisi UU Polri terkait usia pensiun.

Baca Selengkapnya

DPR Dikabarkan Akan Godok Lagi Revisi UU TNI, Imparsial Khawatir Dwifungsi ABRI Kembali

9 jam lalu

DPR Dikabarkan Akan Godok Lagi Revisi UU TNI, Imparsial Khawatir Dwifungsi ABRI Kembali

Rencana revisi UU TNI menuai kritik karena dianggap dapat mengembalikan dwifungsi ABRI seperti pada era Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Panja Komisi X DPR Gelar Rapat soal UKT Mahal Mulai Besok

17 jam lalu

Panja Komisi X DPR Gelar Rapat soal UKT Mahal Mulai Besok

Panja Komisi X DPR akan memulai sidang untuk mencari tahu penyebab UKT mahal mulai Senin besok.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

1 hari lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

1 hari lalu

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

Wacana perpanjangan usia pensiun polisi dinilai tidak sesuai dengan tujuan revisi undang-undang Kepolisian.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

1 hari lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

1 hari lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

1 hari lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

1 hari lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya