KSAD Curhat RSPAD Tertatih-tatih Tangani Pasien Covid-19

Rabu, 15 April 2020 14:28 WIB

RSPAD Gatot Soebroto. Facebook

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat Tentara Nasional Indonesia Jenderal Andika Perkasa blak-blakan menyampaikan bahwa Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto kesulitan menangani pasien Covid-19.

Padahal, kata Andika, RSPAD merupakan rumah sakit terbesar milik TNI AD yang menjadi rujukan untuk pasien Covid-19. "Hanya untuk operasional harian saja RSPAD sendiri itu tertatih-tatih," kata Andika dalam rapat kerja dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 15 April 2020.

Andika mengatakan ia sebenarnya tak ingin melaporkan keterbatasan tersebut. Tapi masalahnya, kata dia, lebih banyak pasien yang ingin dirawat di rumah sakit ini ketimbang di tujuh rumah sakit rujukan lainnya.

Andika mengatakan kondisi ini pun berlangsung hingga sekarang, bahkan setelah pemerintah meresmikan Wisma Atlet menjadi Rumah Sakit Darurat Covid-19 yang dikelola TNI. "Karena beberapa pasien dari RS Wisma Atlet pun yang berat itu terpaksa dirujuk ke RSPAD," katanya.

Mantan Komandan Pasukan Pengaman Presiden Joko Widodo ini mencontohkan, kesulitan itu dialami mulai dari mengidentifikasi apakah pasien yang dirawat positif Covid-19 atau tidak. Identifikasi itu harus melalui pemeriksaan rapid test PCR yang berbasis antigen.

Advertising
Advertising

Awalnya, kata Andika, hanya laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan yang memiliki alat tersebut. Andika mengatakan waktu pengujian itu memerlukan waktu berhari-hari untuk pasien VIP dan mingguan untuk pasien non-VIP.

Sementara, pasien sudah harus masuk ke ruangan perawatan tanpa diketahui statusnya positif terjangkit Covid-19 atau tidak. "Jadi kebingungan itu terjadi dari hari ke hari," ujar Andika.

RSPAD kemudian mendapatkan bantuan satu laboratorium PCR dari Kementerian Kesehatan. Andika mengatakan TNI AD berusaha mempercepat pengujian dan langkah itu signifikan. Namun ada pula masalah, yakni keterbatasan reagen untuk menguji hasil tes swab pasien.

Ia mengatakan hanya ada 400 reagen yang tersedia, sekitar 200 di antaranya masih berada di Singapura. Padahal, kebutuhan setiap harinya mencapai 100. Tanpa reagen ini, ujar Andika, laboratorium PCS itu tak bisa melakukan pengujian. "Kami harus merujuk lagi ke laboratorium PCR Balitbangkes, lama lagi," ujar dia.

Persoalan alat pelindung diri (APD) juga dikeluhkan Andika. Ia mengatakan stok cadangan APD di RSPAD tinggal untuk empat hingga lima hari saja.

"Berarti kan dari hari ke hari kita berpacu dalam melodi gitu lho, bagaimana menyuplai lagi terus menerus. Karena kalau tidak dibantu ya sudah, pasti akan kolaps, tidak bisa membantu pasien Covid," kata dia.

TNI AD melakukan refocusing anggaran dari APBN 2020 sebesar Rp 39,9 miliar. Namun menurut Andika, kebutuhan untuk RSPAD saja mencapai Rp 90-an miliar. Kekurangan sekitar Rp 50 miliar itu dibantu oleh Kementerian Pertahanan.

Ia mengimbuhkan, hingga saat ini ada 75 pasien Covid-19 yang dirawat di RSPAD Gatot Soebroto. Andika mengatakan mereka juga berjibaku menyiapkan tambahan ruangan fasilitas.

"Jadi ini tambahan dari kami, betapa yang sudah jadi rujukan pun, paling besar pun di Angkatan Darat, itu kalau enggak kita kawal bisa-bisa berhenti karena suplai yang kecil-kecil ini tidak tersedia."

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

17 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

9 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya