Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
TEMPO.CO, Jakarta-Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengungkapkan adanya faktor komorbid atau penyakit penyerta menjadi penyebab banyaknya kasus kematian karena Covid-19 di Indonesia.
“Data yang kita kaji lebih dalam, ternyata banyak faktor penyakit komorbid yang menjadi dasar meninggalnya kasus-kasus ini,” kata Yurianto dalam konferensi pers di Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Selasa, 14 April 2020.
Faktor pemberat penyebab meninggalnya kasus Covid-19 ini antara lain hipertensi, sesak napas yang bisa terjadi karena asma dan TBC, serta diabetes.
Selain itu, Yurianto mengimbau masyarakat untuk waspada di musim pancaroba. Sebab, penyakit demam berdarah bisa menjadi sangat buruk bila disertai Covid-19. “TBC yang cukup banyak di Indonesia juga menjadi kontribusi cukup besar dalam penyebab kematian disertai infeksi Covid-19,” ujarnya.
Berdasarkan data per 14 April 2020, ada penambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 282, sehingga total menjadi 4.839 kasus. Di sisi lain terdapat 46 orang yang sembuh, sehingga total menjadi 426 orang. Kemudian 60 orang meninggal, sehingga total kasus kematian menjadi 459 orang.
Untuk kasus pasien Covid-19 yang sembuh paling banyak disumbang dari DKI Jakarta sebanyak 163 orang, Jawa Tengah dan Jawa Timur 76 orang, Jawa Barat 23 pasien, dan Sulawesi Selatan 33 pasien.
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI
16 hari lalu
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI
MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa