3 Penyebab Tingginya Kematian akibat Corona Versi IDI

Reporter

Egi Adyatama

Selasa, 7 April 2020 06:00 WIB

Pemakaman jenazah dengan protokol pasien Virus Corona. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum 2 Pengurus Besar IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Slamet Budiarto mengatakan tingkat kematian akibat virus Corona di Indonesia terhitung tinggi.

"Di Indonesia sekitar 8-9 persen (rasio kematian akibat Covid-19). Itu sangat tinggi. Saya sudah menginventarisasi penyebabnya," ujar Slamet saat dihubungi Tempo pada Senin, 6 April 2020.

Hingga Senin, terdapat 209 pasien Corona meninggal. Angka itu bertambah 11 orang dari sehari sebelumnya.

Adapun total jumlah pasien Corona mencapai 2.491. Rasio kematian di Indonesia mencapai 8,39 persen.

Menurut Slamet, setidaknya ada tiga faktor pendorong kematian tinggi akibat virus Corona penyebab penyakit Covid-19, yakni:

1. Terlambat penangan pasien karena sistem rujukan yang kacau
Slamet menerangkan bahwa banyak pasien Corona yang ditolak di pelbagai rumah sakit sebab jumlah pasien melebihi kapasitas rumah sakit rujukan tersebut.

IDI sudah meminta Kementerian Kesehatan agar menunjuk seluruh rumah sakit swasta yang mampu untuk menangani pasien Covid-19 secara tuntas. pembiayaannya akan ditanggung pemerintah.

"Sampai hari ini belum ada, mungkin bingung (pengaturan) pembiayaannya."

2. Lambatnya pemeriksaan hasil uji swab pasien yang diduga terpapar Corona
Slamet mengatakan sejauh ini hasil swab baru bisa didapatkan paling cepat seminggu. Hal ini menyebabkan banyaknya pasien dalam pengawasan (PDP) tak dirawat dengan standar yang sama dengan pasien positif terpapar Corona.

Akibatnya banyak PDP Corona meninggal sebelum hasil uji swab keluar.

"Kemarin IDI sudah membuat instruksi, semua pasien PDP harus ditangani dengan protap Covid-19."

3. Minim ventilator dibanding jumlah pasien yang membludak
Slamet mengatakan pengadaan alat ventilator (alat bantu pernafasan) dari dalam negeri membutuhkan waktu lama. Sedangkan kebutuhan sudah sangat darurat.

"Ventilator portable di Cina katanya ada, Rp 20 juta harganya. Mendingan impor dulu,"kata dia.

Berita terkait

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

28 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

58 hari lalu

Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

6 Maret 2024

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

3 Maret 2024

IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

PB IDI mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap DBD di musim pancaroba seperti sekarang.

Baca Selengkapnya

IDI Peringatkan Potensi Peningkatan Demam Berdarah Hingga Juni

3 Maret 2024

IDI Peringatkan Potensi Peningkatan Demam Berdarah Hingga Juni

IDI peringatkan potensi peningkatan kasus demam berdarah hingga di musim pancaroba

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

8 Februari 2024

Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

IDI dan IDAI menilai rencana Prabowo mendirikan 300 Fakultas Kedokteran Prabowo bukan solusi yang tepat mengatasi masalah kesehatan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Rokok Elektrik Kena Pajak Mulai 1 Januari 2024, Ketahui Bahaya Memakainya

3 Januari 2024

Rokok Elektrik Kena Pajak Mulai 1 Januari 2024, Ketahui Bahaya Memakainya

Rokok elektrik mulai dikenai pajak pada 1 Januari 2024. Apa bahaya dan efek samping memakai rokok elektrik bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya