Jawa Timur Catat 21 Titik Episentrum Penularan Virus Corona
Reporter
Nurhadi (Kontributor)
Editor
Amirullah
Sabtu, 4 April 2020 20:41 WIB
TEMPO.CO, Surabaya - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur mencatat setidaknya ada 21 titik episentrum penularan penyakit akibat virus corona atau Covid-19 di Jatim.
"Kami mencatat ada 21 titik," kata Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kohar Hari Santoso, di Gedung Negara Grahadi, Sabtu, 4 April 2020.
Kohar mengatakan salah satu episentrum penularan terbesar yang sudah terdeteksi adalah acara pendidikan dan pelatihan (diklat) yang diselenggarakan di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. Acara itu digelar pada 9-18 Maret dan dikuti 413 peserta yang terdiri dari petugas kesehatan dan pembinaan haji.
Hasil tracing yang dilakukan timnya menyebutkan ada 20 peserta diklat yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah itu, satu orang dinyatakan sembuh dan satu meninggal. Pasien yang meninggal merupakan narasumber pada acara tersebut. "Kasus ini pertama muncul 12 Maret berawal dari si narasumber," ujarnya.
Dari hasil observasi, pihaknya memperkirakan episentrum penularan acara diklat di Asrama Haji Sukolilo masih terus berlangsung. Bahkan proses penularan tidak hanya sesama peserta, melainkan sudah menular ke orang lain. "Ternyata ada second transmission pada orang lain."
Itu terkonfirmasi dari satu dari 10 pasien positif Covid-19 di Kabupaten Lamongan. Menurut dia, pasien positif tersebut diketahui tertular dari temannya yang jadi peserta diklat. Kerena itu Kohar mengimbau kepada masyarakat Jatim tetap melakukan isolasi sebagai upaya preventif memutus rantai penularan.
Sementara itu, hingga Sabtu, 4 April 2020, pukul 18.00, di Jatim tercatat ada sebanyak 152 pasien positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, 14 orang di antaranya meninggal dan 30 orang dinyatakan sembuh. Adapun jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) ada 780 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) 10116 orang.