Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjenguk korban yang terluka akibat atap Sekolah Dasar (SD) Negeri Gentong yang ambruk di RSUD R Soedarsono, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa 5 November 2019. Ambruknya atap tersebut menyebabkan dua korban meninggal dan 11 korban mengalami luka. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
TEMPO.CO, Surabaya - Jumlah pasien positif virus Corona atau Covid-19 di Jawa Timur belum bertambah, namun jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) terus meningkat.
"Sore ini yang sudah terkompilasi data di Pemprov Jawa Timur ada 41 yang positif, kemudian 125 yang kategori PDP, dan 1.405 ODP," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Senin, 23 Maret 2020.
Sebelumnya, data Pemprov Jatim menunjukkan jumlah PDP 88 orang (naik 37 orang) dan ODP 999 orang.
"Kenaikan yang cukup signifikan ODP ada 406 lebih yang baru," ujar Khofifah.
Meskipun pasien positif Corona tidak bertambah, Khofifah melanjutkan, masyarakat harus menghindari keramaian dan tidak membuat kegiatan-kegiatan yang menghadirkan banyak orang.
"Jangan pernah menganggap hal ini sepele."
Ketua Umum Muslimat NU tersebut menuturkan bahwa pada Senin sore dia bersama Kapolda Jatim dan Pangdam V/Brawijaya melakukan video conference dengan para kapolres, dandim, dan kepala daerah/wali kota mengevaluasi imbauan pembatasan interaksi sosial.
"Rupanya masih banyak masyarakat yang belum mengikuti imbauan itu," kata Gubernur Jatim perempuan pertama tersebut.