Mengintip Kondisi RS Darurat Corona di Wisma Atlet

Senin, 23 Maret 2020 16:04 WIB

Ruangan Instalasi Gawat Darurat, Rumah Sakit Darurat Corona di Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, Senin, 23 Maret 2020. TEMPO/M Rosseno Aji

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah meresmikan Rumah Sakit Darurat Penanganan Corona di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin, 23 Maret 2020. Tempo dan sejumlah media berkesempatan mengunjungi rumah sakit ini beberapa jam sebelum menerima pasien pertama pada pukul 17.00 sore nanti.

Area rumah sakit darurat dijaga ketat oleh personel TNI dan Polri. Sejumlah anggota TNI dari kesatuan Marinir dan polisi terlihat berjaga di gerbang pintu Wisma Atlet. Mereka menanyai setiap pengunjung yang akan masuk.

Area rumah sakit dibagi menjadi tiga zona, yaitu hijau, kuning dan merah. Di zona hijau pengunjung wajib memakai masker. Zona ini meliputi tempat parkir dan Tower 1.

"Area ini untuk Posko Gugus Tugas Covid-19," kata Komandan Satuan Tugas Kesehatan RS Darurat Corona, Brigadir Jenderal Agung Hermawanto yang mendampingi kunjungan pers hari ini.

Sedangkan zona kuning meliputi Tower 3. Gedung itu digunakan sebagai tempat tinggal para dokter, paramedis dan relawan. Di sini, diwajibkan memakai masker plus sarung tangan. Agung mengatakan ada 300 petugas kesehatan yang akan bekerja di RS Darurat ini.

Advertising
Advertising

Zona ketiga, yaitu zona merah ialah tempat perawatan bagi pasien positif Corona, Orang Dalam Pengawasn dan Pasien Dalam Pengawasan. Zona ini meliputi Tower 6 dan Tower 7.

Mereka yang ingin masuk zona merah harus memakai Alat Pelindung Diri. Sebelum masuk zona itu, pengunjung harus melewati bilik disinfektan untuk sterilisasi.

Di lantai 1 tower itu diperuntukan bagi area diagnosis dan Instalasi Gawat Darurat dengan belasan tempat tidur. IGD RS darurat dilengkapi dengan tabung oksigen, alat pengisap lendir dan isolated chamber yang berfungsi untuk memindahkan pasien.

Sedangkan lantai 2 terdiri dari tempat perawatan intensif. Di lantai ini disediakan 100 tempat tidur.

Sebanyak 20 tempat tidur akan disiapkan fasilitas ventilator bagi pasien yang mengalami sesak nafas, sedangkan 80 lainnya tak dilengkapi ventilator. Ruang perawatan intensif akan dibuat bertekanan negatif supaya virus tak menyebar keluar ruangan.

Sementara itu, lantai 3 hingga 32 akan diperuntukan untuk ruangan isolasi. Pemerintah menyulap ruangan yang tadinya tempat para atlet beristirahat sebagai tempat untuk merawat para pasien Corona, maupun ODP dan PDP. Di ruangan ini nantinya para pasien akan menjalani karantina hingga dinyatakan sembuh atau negatif.

Ada empat ruangan di setiap lantai gedung. Dua ruangan akan dipakai untuk merawat pasien. Masing-masing kamar dapat menampung sekitar tiga orang. Setiap ruangan dilengkapi dengan tempat tidur, kamar mandi dan dapur.

Sedangkan, 1 ruang lainnya akan dipakai untuk perawat dan satu ruangan sisanya akan dipakai untuk poliklinik. Di area isolasi, interaksi antara pasien dan perawat tidak dilakukan secara langsung melainkan mikrofon. Kedua tower ini diperkirakan bisa menampung hingga 4.200 pasien.

Agung menjelaskan pasien yang nantinya dirawat di zona merah akan diprioritaskan berasal dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Namun, rumah sakit darurat Corona juga akan menerima pasien baru atau rujukan dari luar daerah tersebut. Rumah sakit darurat, kata dia, akan merawat pasien dengan kondisi ringan hingga sedang. Ia berharap dengan begitu rumah sakit dapat merawat pasien yang kondisinya berat.

Berita terkait

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

5 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

5 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

10 hari lalu

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.

Baca Selengkapnya

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

22 hari lalu

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

Sadio Mane bintang Al Nassr dikenal kedermawanannya untuk kampung halamannya, Bambali, Senegal. Berikut 8 amal jariyah Mane untuk kampungnya.

Baca Selengkapnya

Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

24 hari lalu

Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

Sebanyak tiga truk bantuan berisi bahan bakar, obat-obatan, dan pasokan medis pada Sabtu memasuki Gaza utara yang sebelumnya menghadapi blokade Israel

Baca Selengkapnya

Tentara Israel Masih Menggempur Seluruh Wilayah Gaza

32 hari lalu

Tentara Israel Masih Menggempur Seluruh Wilayah Gaza

Tentara Israel masih melancarkan serangan ke sejumlah wilayah di Gaza. Korban jiwa pun terus berjatuhan.

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

34 hari lalu

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Aspen Medical Bangun Rumah Sakit Internasional

37 hari lalu

Bamsoet Dukung Aspen Medical Bangun Rumah Sakit Internasional

Pembangun awal di Depok dan berlanjut ke Cikarang, Karawang, hingga Makassar.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

37 hari lalu

Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

Dante Saksono Harbuwono mengatakan, kekurangan dokter spesialis terjadi hampir di seluruh provinsi Indonesia.

Baca Selengkapnya