Sultan HB X: Pasien Positif Corona Yogya Semuanya Kasus Impor

Senin, 23 Maret 2020 14:28 WIB

Sultan Hamengkubuwono X menyatakan penutupan destinasi wisata di Yogyakarta tak efektif cegah virus corona, karena sudah sepi pengunjung. Hal tersebut ia nyatakan usai menggelar rapat terkait wabah virus corona, dengan bupati dan walikota se-DIY di Ndalem Ageng, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis 19 Maret 2020. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Raja Keraton sekaligus Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menuturkan seluruh pasien positif Corona yang ditemukan di Yogya kasusnya imported case atau berasal dari luar Yogya penularannya.

“Dari lima orang yang positif Corona di Yogya semuanya (setelah) melakukan perjalanan ke luar Yogya,” kata Sultan di Kantor Gubernur DIY Kepatihan Yogya, Senin, 23 Maret 2020.

Meski semua kasus positif Corona di Yogya hasil impor dari daerah lain, namun Sultan menilai kebijakan tutup wilayah atau lockdown belum layak diterapkan saat ini. "Memang kalau (akses perjalanan keluar masuk Yogya) ditutup mungkin betulnya. Tapi apakah kondisi itu apa tidak membuat rakyat semakin terpuruk? “ kata Sultan.

Sultan pun menyatakan pemerintah DIY lebih memilih menyerukan kepada warga Yogya semuanya tinggal di rumah dan tak berpergian ke manapun. Setidaknya hingga dua pekan ke depan.

Sultan juga mengatakan pemerintah DIY kesulitan menentukan apakah Yogya sudah bisa dikategorikan zona merah atau bukan. Sebab, dari semua kasus positif yang muncul, belum ditemukan penularan lokal atau dalam wilayah. Berbeda dengan daerah lain yang sudah mendeteksi penularan lokalnya.

Advertising
Advertising

Kondisi seperti itulah yang akhirnya membuat Yogya sangat berhati-hati dalam mengambil kebijakan, khususnya isolasi wilayah. "Karena konsekuensi lockdown sangat besar. Semua potensi akan berhenti semua, ini yang mempersulit,” kata Sultan.

Paling dekat, Sultan mengisyaratkan lockdown secara lokal atau membatasi warga berpergian ke kabupaten/kota yang masuk zona merah atau ada kasus positif Corona.

Sultan menuturkan wabah Corona ini berbeda dengan bencana gempa tahun 2006 yang kasat-mata. "Sekarang ini, virus corona itu jika memasuki badan, tidak bisa kita rasakan, dan menyerangnya pun tak terduga-duga,” ujarnya.

Menghadapi hal itu, ujar Sultan, ia berharap selayaknya warga bisa menjaga kesehatan, laku prihatin dan wajib menjalankan aturan baku dari sumber resmi yang terpercaya. "Saya yakin, karena rakyat Yogyakarta memiliki kadar literasi yang tinggi, tentu bisa membedakan mana yang berita hoax serta mana-mana yang benar dan nalar,” kata dia.

Berita terkait

Sultan HB X Nobar Timnas U-23, Ini Katanya Saat Garuda Muda Gagal ke Final

1 hari lalu

Sultan HB X Nobar Timnas U-23, Ini Katanya Saat Garuda Muda Gagal ke Final

Sultan HB X lesehan bersama warga dijamu bakmi godog saat nobar pertandingan semifinal Indonesia vs Uzbekistan di PIala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

15 hari lalu

Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

Pemudik maupun wisatawan yang masuk ke Yogyakarta dengan kendaraan pribadi tak sedikit yang melewati jalur alternatif.

Baca Selengkapnya

Kasus Nuthuk dan Pungli di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Diklaim Nihil

15 hari lalu

Kasus Nuthuk dan Pungli di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Diklaim Nihil

Pemerintah Kota Yogyakarta mengantisipasi aksi nuthuk harga dengan membuka kanal aduan melalui media sosial.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

15 hari lalu

Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

Ribuan warga tampak berbaris mengular untuk bertemu Sultan HB X untuk open house sejak pagi hingga jelang tengah hari, Selasa 16 April 2024

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

18 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

19 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

28 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Mudik ke Yogyakarta, Ketahui Jalur Utama dan Alternatif untuk Antisipasi Kemacetan

32 hari lalu

Mudik ke Yogyakarta, Ketahui Jalur Utama dan Alternatif untuk Antisipasi Kemacetan

Yogyakarta memiliki empat jalur yang utama sedangkan jalur alternatif ada tujuh, bisa digunakan pemudik saat libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Sepotong Yogya di Belantara Jakarta

38 hari lalu

Sepotong Yogya di Belantara Jakarta

Sejumlah restoran serta kedai kopi di Jakarta dan sekitarnya menyuguhkan tema ala Yogyakarta untuk nostalgia. Menu mirip kuliner di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya