Hingga Februari 15 Meninggal karena Demam Berdarah di Jateng
Reporter
Jamal A Nashr
Editor
Kukuh S. Wibowo
Selasa, 10 Maret 2020 21:45 WIB
TEMPO.CO, Semarang-Sebanyak 15 orang meninggal karena Demam Berdarah di Jawa Tengah tahun ini hingga Februari. Kematian tersebut terjadi dari 1.056 kasus Demam Berdarah di Jawa Tengah.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jawa Tengah Tatik Murhayati mengatakan, jumlah itu menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Yang jelas tahun ini lebih kecil," kata dia, Selasa, 10 Maret 2020.
Menurut dia, 15 kasus kematian karena Demam Berdarah berasal dari 13 daerah di Jawa Tengah. Di Kota Semarang dan Kabupaten Banyumas terdapat dua orang meninggal.
Adapun Kabupaten Cilacap, Purbaligga, Banjarnegara, Kebumen, Karanganyar, Rembang, Jepara, Temanggung, Batang, dan Tegal masing-masing satu orang meninggal. "Penyebaran hampir seluruh wilayah," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo berujar Demam Berdarah merupakan penyakit endemik di Indonesia. Sebab, wilayah Indonesia berada di daerah tropis.
Yuli menyebut, berdasarkan tren tahunan, saat ini merupakan puncak kejadian Demam Berdarah. "Mulai bulan Oktober terjadi kenaikan kasus sampai puncaknya Februari Maret seperti sekarang," ujar dia.
JAMAL A. NASHR