Raja Belanda Minta Maaf ke Indonesia atas Kekerasan di Masa Lalu

Reporter

Egi Adyatama

Editor

Amirullah

Selasa, 10 Maret 2020 14:18 WIB

Raja Belanda Willem-Alexander (tengah) dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti (ketiga kiri) berjalan setibanya di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta, Selasa 10 Maret 2020. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Bogor - Raja Belanda Willem-Alexander mengucapkan permintaan maaf kepada Indonesia atas kekerasan yang dilakukan pemerintah Belanda di masa lalu. Hal ini ia ucapkan pasca pertemuan bilateral yang ia lakukan dengan Presiden Joko Widodo, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, 10 Maret 2020.

Raja Willem-Alexander meminta maaf atas kekerasan yang dilakukan Belanda usai Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Hal ini berarti saat Indonesia mengalami masa agresi militer oleh Belanda.

"Sejalan dengan pernyataan sebelumnya dari pemerintah kami, saya ingin mengekspresikan penyesalan dan permintaan maaf atas kekerasan berlebih yang merupakan bagian dari Belanda pada tahun-tahun itu," kata Raja Willem-Alexander.

Ia mengaku paham terhadap penderitaan yang dirasakan keluarga yang terdampak kekerasan tersebut. Namun ia mengatakan saat ini, hubungan kedua negara sudah lebih baik. Hubungan Indonesia dengan Belanda, kata dia, saat ini didasarkan pada respek, kepercayaan, dan persahabatan.

Raja Willem-Alexander pun menyelamati masyarakat Indonesia yang akan merayakan ulang tahun kemerdekaan ke-75 pada tahun ini. Ia berharap, ke depannya, kunjungan selanjutnya akan lebih menyenangkan dan lebih berorientasi pada masa depan.

Advertising
Advertising

Ia mengaku senang hubungan kedua negara semakin membaik. Ia meyakinkan bahwa perasaan ini juga dirasakan seluruh masyarakat Belanda.

"Banyak orang di Belanda merasa memiliki koneksi kuat dengan Indonesia. Hal ini diiringi dengan tumbuhnya angka pemuda Indonesia yang menunjukkan ketertarikan pada negara kami. Kami melihat angka pemuda dan pemudi yang datang ke Belanda untuk belajar," kata Raja Willem-Alexander.

Ini merupakan kunjungan pertama Raja Willem-Alexander sejak 1995. Saat itu, ia datang masih sebagai putra kerajaan.

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

1 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

7 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

11 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

13 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

14 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya