Deretan Musisi Ini Akan Hadir di Aksi Gejayan Memanggil

Senin, 9 Maret 2020 13:07 WIB

Ribuan mahasiswa mengikuti aksi #GejayanMemanggil di Simpang Tiga Colombo, Gejayan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin 23 September 2019. Dalam aksi demonstrasi yang diikuti oleh ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Yogyakarta itu, mereka menolak segala bentuk pelemahan terhadap upaya pemberantasan korupsi serta mendesak pemerintah dan DPR mencabut UU KPK yang sudah disahkan. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Yogyakarta - Mantan vokalis Banda Neira, Rara Sekar dan vokalis Sisir Tanah, Bagus Dwi Danto mendukung gerakan menolak omnibus law RUU Cipta Kerja lewat aksi Gejayan Memanggil. Mereka akan berkolaborasi membawakan lagu di tengah aksi yang akan digelar di pertigaan Gejayan, Yogyakarta.

Bagus menyatakan omnibus law akan mempengaruhi banyak orang. Proses penyusunan RUU sapu jagat itu tidak mempertimbangkan dampaknya ke banyak orang sehingga muncul banyak penolakan dari berbagai pihak.

"Penyusunannya itu seperti melupakan proses tahun lalu ketika ada banyak RUU yang isinya ditolak oleh banyak pihak. Seperti tidak belajar dari situ," kata Bagus saat dihubungi Tempo, Senin, 9 Maret 2020.

Rara Sekar dan Bagus Dwi Danto dijadwalkan berduet pada pukul 15.45 hingga pukul 16.00. Selain dua musisi itu, aksi Gejayan Memanggil kali ini akan dimeriahkan oleh pertunjukan musik dari kelompok musik Tashoora. Musik yang mereka bawakan mengiringi lirik-lirik bertema kritik sosial.

Tashoora pernah menyinggung tentang penistaan agama, fanatisme, dan pelecehan seksual di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta saat tampil dalam Prambanan Jazz Festival pada 2019.

Advertising
Advertising

Kelompok musik Agoni, Rebelion Rose, Spoer, Kepal SPI, dan Amuba juga akan menghibur pengunjuk rasa dengan pertunjukan musik. Demonstrasi ini akan dipenuhi dengan spanduk-spanduk bernada satir dan lucu, sebagai kritik terhadap omnibus law yang ditolak banyak pihak.

Di pesan WhatsApp, beredar unggahan gambar karikatur Milea dan Dilan bertuliskan 'Aku ramal nanti kita ketemu di Gejayan, Gejayan Memanggil Gagalkan Omnibus Law'. Ada juga tulisan 'Omnibus Law saja yang kita gagalkan. Cinta kita jangan'.

Sekitar seribuan demonstran yang menyatakan penolakan terhadap omnibus law akan berkumpul di Gejayan, Yogyakarta untuk menyuarakan tuntutannya melawan aturan sapu jagat itu hari ini.

Pengunjuk rasa yang bergabung dalam Aliansi Rakyat Bergerak ini mengumpulkan massa yang datang dari berbagai latar belakang. Ada mahasiswa, buruh, aktivis lingkungan, jurnalis, dosen, dan musisi. Mereka memberi nama aksi itu rapat rakyat parlemen jalanan #Gejayan Memanggil #Gagalkan Omnibus Law. "Gerakan kolektif melawan penindasan," kata Humas Aliansi Rakyat Bergerak, Kontra Tirano.

Dari hasil kajian yang dilakukan bersama Aliansi Rakyat Bergerak, pasal-pasal dalam omnibus law dinilai berbahaya untuk buruh, mengancam kelestarian lingkungan, mengancam kesejahteraan buruh perempuan, dan mengintervensi pers.

Berita terkait

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

3 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

3 hari lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

3 hari lalu

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

Bendera bajak laut topi jerami yang populer lewat serial 'One Piece' berkibar di tengah aksi memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

3 hari lalu

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengungkapkan dua tuntutan para pekerja di Indonesia pada Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh, Aspek Tuntut Pengesahan RUU PRT dan Pencabutan UU Cipta Kerja

3 hari lalu

Hari Buruh, Aspek Tuntut Pengesahan RUU PRT dan Pencabutan UU Cipta Kerja

Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia kembali menuntut pencabutan pencabutan Omnibus Law UU Cipta Kerja dalam peringatan Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

3 hari lalu

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

Sekitar 15 ribu buruh asal wilayah Bekasi akan melakukan aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

49 hari lalu

Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

Aksi Sejagad: 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Kepemimpinan Jokowi di Yogyakarta sebut Pemilu 2024 sebagai pemilu terburuk sepanjang sejarah Indonesia

Baca Selengkapnya

Sidang Penghinaan Jokowi, Gugatan David Tobing Diangggap Hanya untuk Mengganggu Rocky Gerung

28 Februari 2024

Sidang Penghinaan Jokowi, Gugatan David Tobing Diangggap Hanya untuk Mengganggu Rocky Gerung

Kritik Rocky Gerung terhadap kebijakan UU Omnibus Law dianggap oleh David Tobing sebagai penghinaan terhadap Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Aksi Gejayan Memanggil, Ketua BEM UGM: Kemarahan Rakyat karena Demokrasi untuk Oligarki

13 Februari 2024

Aksi Gejayan Memanggil, Ketua BEM UGM: Kemarahan Rakyat karena Demokrasi untuk Oligarki

Tanggapan Ketua BEM UGM terhadap aksi Gejayan Memanggil bersama masyarakat ajak nyalakan alarm untuk demokrasi.

Baca Selengkapnya

11 Tuntutan Aksi Gejayan Memanggil di Yogyakarta: Adili Jokowi hingga Jalankan Pengadilan HAM

13 Februari 2024

11 Tuntutan Aksi Gejayan Memanggil di Yogyakarta: Adili Jokowi hingga Jalankan Pengadilan HAM

Aksi Gejayan Memanggil di Yogyakarta menyerukan 11 tuntutan, mulai dari adili Jokowi hingga jalankan pengadilan HAM. Berikut isi tuntutan lengkapnya.

Baca Selengkapnya