Satu Pasien Suspect Corona di Bandung Terkait Kasus Warga Depok

Reporter

Dewi Nurita

Sabtu, 7 Maret 2020 14:09 WIB

Juru bicara penanganan wabah virus Corona, Achmad Yurianto memberikan update terkait kasus Covid-19 di kantor presiden, Jakarta pada Jumat, 6 Maret 2020. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara pemerintah Indonesia untuk penanganan wabah virus Corona, Achmad Yurianto menjelaskan bahwa satu pasien suspect Corona di Bandung, terkait dengan kasus 1 positif COVID-19, yakni kasus warga Depok yang tertular Corona dari warga negara Jepang di lantai dansa di Jakarta.

"Bagian dari klaster nomor satu, dia close contact dengan kasus nomor satu," ujar Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta pada Sabtu, 7 Maret 2020.

Yurianto mengatakan, sampai saat ini pasien masih diisolasi di salah satu rumah sakit di Bandung. "Sampai saat ini statusnya masih suspect, kan enggak bisa sekali periksa langsung pasti ketemu positif. Oleh karena itu, kami tetap tahan di rumah sakit sampai pemeriksaan berkali-kali. Nanti kalau positif, pasti akan kami umumkan," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan ini.

Jika suspect tersebut dalam pemeriksaannya nanti terkonfirmasi positif, kata Yurianto, maka pemerintah bakal melacak orang-orang yang pernah melakukan kontak langsung atau close contact dengan pasien. "Kami akan lakukan contact tracing dari orang itu di sub klaster-nya jika terkonfirmasi positif," ujarnya.

Sampai saat ini, total ada 11 pasien yang menjadi suspect virus Corona. Rinciannya, lima suspect terkait kasus 1 di Jakarta, satu suspect merupakan WNI ABK Diamond Princess yang kini dirawat di RS Persahabatan dan satu suspect lagi di Bandung. Sisanya empat pasien suspect belum diketahui asal penularannya. Yurianto enggan mendetail keberadaan empat pasien suspect tersebut.

Advertising
Advertising

"Mereka dimana-mana, di Indonesia pastinya. Mereka datang sendirian (dari luar negeri), kemudian berobat, ketemu, dimasukkan (suspect). Kan enggak mesti harus terkait-kait kasus (positif COVID-19)," ujar Yurianto.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

17 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

14 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya