Kata Nadiem Makarim, Ini Alasan Jokowi Angkat Dia Jadi Mendikbud

Reporter

Friski Riana

Editor

Amirullah

Sabtu, 29 Februari 2020 09:46 WIB

Mendikbud Nadiem Makarim (tengah) saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 20 Februari 2020. Ia menegaskan jika dirinya telah meninggalkan perusahaan Gojek semenjak ditunjuk Presiden Jokowi sebagai menteri. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengungkapkan bagaimana ia mendapat kepercayaan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Kenapa alasannya saya sama pak presiden bisa menjalin kepercayaan, itu karena satu hal. Satu, saya udah buktiin di luar. Saya sudah menciptakan 2,5 juta pekerjaan," kata Nadiem saat ditemui Tempo di kantornya, Jakarta, Jumat, 28 Februari 2020.

Nadiem mengatakan, hampir tak ada program yang menciptakan 2,5 juta lapangan pekerjaan seperti Gojek, aplikasi layanan angkutan ojek online yang diciptakannya. "Jadi saya ada trust-nya dari Pak Jokowi, wah kerja ini udah nyata. Proven (terbukti)," kata pendiri Gojek ini.

Sebelum menjadi menteri, Nadiem mengenal Jokowi saat memimpin perusahaan Gojek. Keduanya pun makin akrab lantaran Jokowi menjadikan Nadiem sebagai penasihat informal di bidang teknologi.

Menurut Nadiem, dirinya tidak pernah menahan diri ketika berdiskusi dengan kepala negara. Ia mengaku berbicara apa adanya. "Karena saya gak nothing to lose gitu. Lagi sempat-sempatnya dapet waktu sama Pak Jokowi, saya itu, saya bilang semua apa adanya. Pak harusnya jangan begini, atau strateginya," ujarnya.

Advertising
Advertising

Nadiem mengatakan, setiap masukan yang diberikan kepada Jokowi selalu berujung kepada kualitas sumber daya manusia yang harus dibenahi mulai dari sistem pendidikan. Karena itu, kata Nadiem, sosoknya selalu dikaitkan dengan SDM sejak awal pemilihan menteri Kabinet Kerja.

"Dan dari situ lah dia bilang, oke pendidikan. Dan itu satu-satunya posisi yang saya bilang, terus terang bahwa yang lain saya pasti akan bilang (tidak)," kata Nadiem.

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

3 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

5 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

15 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

16 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

17 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

21 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

22 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya